Puluhan Hektar Sabah Simombang Gagal Tanam

Salmen Sembiring

Potret Tahun Lalu dari Sabah Simombang
Potret Tahun Lalu dari Sabah Simombang

SALMEN KEMBAREN. BARUSJAHE. Bila bulan Pebruari tiba, sawah-sawah di Desa Serdang (Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo) biasanya sudah menghijau. Namun, Pebruari tahun ini lain dari sebelum-sebelumnya. Kali ini, puluhan hektar sawah yang seharusnya telah ditanami padi terbengkalai seluruhnya akibat jebolnya tanggul irigasi tradisional yang dibuat masyarakat.

Luas lahan yang gagal tanam tersebut diperkirakan lebih 50 ha yang biasanya menghidupi puluhan keluarga dari Desa Serdang dan Barusjahe. Sebelum tanggul jebol, irigasi tersebut terus diawasi dan dikelola oleh seorang warga yang diberi upah sebanyak benih sawah masing-masing petani. Setelah tanggul jebol, warga tampaknya tidak sepakat untuk melakukan gotong-royong perbaikan tanggul tradisional tersebut.

Mengenai bantuan pemerintah, sepertinya menjadi sebuah kendala. Menurut seorang warga kepada Sora Sirulo [Minggu 17/2]], secara administratif persawahan itu  masuk wilayah Desa Barusjahe, tapi kebanyakan pemilik sawah adalah warga Desa Serdang. Mereka tidak tahu seharusnya itu menjadi tanggungjawab pemerintahan desa yang mana.

Beberapa warga yang memiliki lahan sawah (kering-binagah) memilih mencoba menanami lahan mereka dengan sayuran. Namun, menurut pantauan Sora Sirulo [Minggu 17/2], lebih banyak lahan yang terbengkalai karena sedikit berair atau tergenang saat hujan turun.

Harapan warga, hendaknya Pemkab Karo segera memperbaiki tanggul tersebut agar tahun depan sudah dapat ditanami lagi dengan padi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.