Upah BHL Petugas Kebersihan Deliserdang Tidak Manusiawi

Imanuel SitepuIMANUEL SITEPU. TANJUNGMERAWA. Sekira 45  Buruh Harian Lepas (BHL) Dinas Kebersihan Pemkab Deliserdang di Tanjungmerawa ternyata belum merasakan bagaimana dihargai keringatnya sebagai petugas kebersihan. Mereka hanya diberikan gaji setiap bulannya Rp 677.000. Padahal, pekerjaan yang mereka lakoni adalah menyapu jalan dan mengangkat sampah dari warga Tanjungmerawa.

Dari pantauan Sora Sirulo [Kamis 18/4], tampak para pekerja kebersihan bekerja tanpa mengenal hujan, panas dan lelah membersihkan sepanjang jalan dari. Bahkan, sampah yang mereka angkat ke dalam truk terkadang menciderai mereka. Namun, Pemkab Deliserdang belum menghargainya dengan upah yang layak.

Salah seorang BH yang tidak bersedia disebut jati dirinya mengatakan kepada wartawan, mereka bersedia melakoni pekerjaan sebagai petugas kebersihan karena kesulitan ekonomi saat ini. Katanya, mereka sudah pernah sampaikan hal ini kepada pihak Kecamatan.

“Tapi Pemkab Deliserdang tidak mau memberikan penambahan upah. Tidak diketahui pasti apa alasan Pemkab tidak menaikkan gaji kami,” ucapnya.

Di sisi lain, Bupati drs. H. Amri Tambunan selalu menekankan agar kebersihan, khususnya di sepanjang Jalinsum, harus ditingkatkan. Namun, bagi para pahlawan kebersihan ini, pengharagaan atas pekerjaan mereka tidak sebanding. Bahkan, kalau Bupati akan melakukan kunjungan kerja, para BHL kebersihan ini dikerahkan hingga tidak ada lagi sampah yang berserakan.

Di tempat terpisah, M, Ginting (42), salah seorang tokoh masyarakat ketika dikonfirmasi mengatakan sikap Pemkab Deliserdang yang dikomandoi Bupati drs..Amri Tambunan tidak lagi menunjukkan dirinya sebagai pamong.

“Dia tidak menghargai warganya yang bekerja sebagai pahlawan kebersihan. Kita lihat saja, para pekerja kebersihan itu tidak mendapat sarana keamanan seperti masker dan sarung tangan. Para pekerja kebersihan harus mempertahankan gaji di bawah standard sementara keinginan dari sang bupati agar kebersihan di Tanjungmerawa harus benar-benar dijaga,” bebernya.

Parahnya lagi, sejumlah wakil rakyat yang maju dari Kecamatan Tanjungmerawa tidak satupun terlihat memperjuangkan nasib para pekerja kebersihan agar mendapat gaji lebih layak.

“Para wakil rakyat ini malah terus menggenjot agar perolehan PAD dari retribusi sampah terus ditingkatkan,” sambungnya lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.