Karo Tampil Memukau di Rondang Bintang Simalungun

RichardRichard 1RICHARD TARIGAN. DOLOK SILAU. Pesta rondang bittang Simalungun kali ini diselenggarakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pesta yang diselenggarakan di Kecamatan Dolok Silau (Kabupaten Simalungun) [Rabu 19/11] ini dibuka oleh Camat Dolok Silau, tapi tidak dihadiri oleh Bupati Simalungun sebagaimana biasanya. Pesta tahunan ini juga hanya mengundang 8 nagori (desa) yang salah satunya adalah Nagori Panribuan (Paribun Julun) panteken Tarigan Silangit.

Ada beberapa nagori lainnya yang merupakan kampong-kampung tradisional Karo yang diundang, seperti Cingkes, Tambak Bawang dan Tanjung Purba.

Panribuan sendiri menjadi berbeda diantara peserta dari nagori-nagori yang lain karena hanya Nagori Panribuan yang menampilkan ciri Karo, baik dalam busana maupun suguhan atraksi budaya. Cingkes, Tambak Bawang dan Tanjung Purba lebih mencerminkan Simalungun kali ini. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ibu-ibu PKK Nagori Panribuan dalam atraksi budayanya menampilkan tarian Roti Manis, lengkap dengan busana Karo. Tentu saja penampilan ibu-ibu PKK Panribuan menjadi unik karena ada tarian karo di pesta budaya Simalungun. Bunyi sarune bolon Simalungun diambil alih oleh lengkingan sarune Karo.

Keunikan rondang bintang Dolok Silau kali ini ditambah lagi oleh penampilan Karang Taruna Mawar Putih Nagori Panribuan yang tergabung dalam SS.PERABUN. SS PERABUN menampilkan tembang Karo Simulih Karaben diiringi instrumen Karo; keteng-keteng dan surdam’ditambah petikan guitar klasik.

Alhasil, peserta dan pengunjung yang tadinya hanya diam berteduh di bawah teratak bergerak perlahan mendekati pentas. Posisi pentas sendiri dikelilingi teratak. Keadaan sempat tidak terkendali karena keramaian di sekitar pentas menghalangi pandangan tamu-tamu kehormatan (diantaranya ketua fraksi Demokrat DPRD Simalungun, Elias Barus).

Richard 2Sangat mengharukan. Ternyata tampilan Karo sangat dirindukan dan menyita perhatian public.

Di akhir pertunjukan, dengan lagu Odak-odak, surdam menghantarkan para artis turun dari panggung. Anak-anak kecil masih mengerumuni para seniman sampai ke tempat berteduh di sekitar panggung. Mungkin mereka penasaran terhadap instrumen yang dimainkan para artis Karo asal Panribuan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.