Kolom M.U. Ginting: BUKAN MATA-MATA

M.U. Ginting 2spionage 2“Ada yang kirim kata-kata rasis ke saya: Anda sudah copot Wali Kota kami. Padahal, kami sudah kerja keras seperti kuli di toko China,”  kata Ahok dalam hubungan pencopotan Wali Kota Jaksel olehnya.

“Apa hubungannya dengan saya?” tanya Ahok.

Betul juga. Kalau tak becus jadi wali kota copot dan ganti bisa dipakai sebagai obatnya. Dan, bagi Ahok mungkin jalan terbaik. Bagaimana supaya penggatinya bisa ‘tegas dan taat peraturan’ seperti yang dicita-citakan oleh Ahok, bisa juga masih panjang ceritanya.

Tetapi Ahok tak mau diam saja. Dia bertindak dan ambil sikap. Pemimpin lainnya mungkin akan mendiamkan saja seperti sudah terjadi selama ini di Jakarta maupun seluruh Indnesia.

spionage

 

Jokowi juga tak membiarkan lagi, dia ambil tindakan juga (reshuffle). Apakah nanti bisa jalan atau tidak, akan terlihat lagi. Tetapi satu hal yang sudah bisa dipastikan ialah: Pencopotan (Ahok) atau reshuffle (Jokowi) satu era tersendiri. Mengikutkan massa atau publik dalam proses ini adalah merupakan satu era lain, artinya era abad 21. Tanpa mengikutkan rakyat banyak atau publik reshuffle atau pencopotan tak akan jalan, tak akan jalan, tak akan jalan . . .

Dengan mengikut sertakan publik berarti ada keterbukaan. Keterbukaanlah yang akan membikin semua jalan menuju solusi, apa saja pun! Itulah solusi yang pasti era sekarang ini.

Menyembunyikan persoalan sudah menjadi bagian abad lalu. Sudah ditunjukkan juga oleh Snowden atau Assange. Jalan rahasia atau jalan mata-mata sudah jelas bukan jalan penyelesaian soal-soal kemanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.