Sejumlah Ternak Mengalami Luka Tombak di Nodi

B. KurniaB. KURNIA PARGAULAN P. BERNEH. Sejumlah ternak mengalami luka sampai usus terburai akibat bekas sabetan benda tajam di areal peternakan (perjalangan) Mbal-mbal Nodi yang terletak di Desa Mbal-mbal Petarum (Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo) [Rabu 25/11]. Pemilik ternak Romel Silaban dan Komeng Sembiring melaporkan kejadian ini didampingi Pengurus Kelompok Ternak Merih Unggul ke Polsek Mardingding. Di dalam laporan mereka dinyatakan bahwasanya ternak mereka banyak yang terluka di Kompleks SD Negeri Batu Merdang, Paya Mbelang, Desa Mbal-bbal Petarum sekitar Pukul 15.00 Wib.

Menurut Asmadi Sembiring kepada wartawan di Perbulan, baru beberapa hari lalu Polsek Mardingding dan Polres Tanah Karo melakukan mediasi dengan warga penggarap agar tidak terjadi konflik antar sesama warga apalagi melakukan tindakan melanggar hukum. Bahkan, Kabag Ops Polres Tanah Karo Kompol A.Tarigan menyarankan agar tidak ada lagi pemasangan pagar di areal baru. Namun, pemagaran terus berlangsung.

Lebih jauh disampaikan, kejadian ini sudah sering terjadi dan diduga ada kaitannya dengan tanah garapan yang sudah ditanami jagung. Sudah banyak ternak yang mati akibat diracun atau ditombak.

lembu nodi
TERBURAI: Salah satu diantara ternak-ternak lembu yang terluka akibat ditombak oleh orang tak dikenal. Lembu ini mendapat luka di bagian perut hingga ususnya terburai akibat bekas sabetan benda tajam di lokasi Perjalangan Mbal-mbal Nodi [Rabu 18/11].

Ternak lembu, kerbau dan kambing sekarang kekurangan makanan karena menyempitnya padang rumput akibat digarap menjadi ladang jagung oleh panggarap. Konsekwensi semakin berkurangnya padang rumput, ternak sering merusak pagar lahan garapan yang sudah ditamani jagung karena kelaparan.

Asmadi dengan tegas mengatakan, kejadian ini jelas soal tanaman jagung yang ditanam di lahan garapan.

“Mereka menganggap ternak kita merupakan ancaman bagi tanamannya,” kata Asmadi.

Ketika ditanya seputar luas lahan Mbal-mbal Nodi yang sudah digarap dan ditanami tanaman jagung dan sawit, hampir mencapai 1.500 ha, ujar Asmadi.

Kapolsek Mardingding AKP Daniel Sembiring yang dikonfirmasi hari ini [Rabu 25/11],  membenarkan adanya beberapa ternak yang mengalami luka akibat bekas sabetan benda tajam. Namun, sejauh ini, belum diketahui siapa pelakunya.

Kapolsek menghimbau seluruh warga termasuk Kelompok Ternak Mbal-mbal Nodi agar bersabar dan tidak bertindak gegabah atas kejadian ini.

“Persoalan ini sudah disampaikan pada Rapat Dengar Pendapat dengan anggota Komisi A DPRD Sumut, Selasa kemarin. Dalam waktu dekat, Komisi A DPRD Sumut akan membicarakan status tanah perjalangen Mbal-mbal Nodi dengan Bupati Karo, termasuk langkah dan tindakan apa yang harus dilakukan agar persoalan Mbal-mbal Nodi dapat diselesaikan dengan baik,” pungkas Daniel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.