Oleh: Herli Sitepu (Berastagi) Ceritanya, tadi [Kamis 22/10: Malam], saya makan malam di Pasar Kaget (Berastagi). Lagi asyik makan tertoleh ke kiri, di bawah teras Ruko terlihat ada 2 anak umur 9 tahun, kelas 4 SD, sedang memegang karung goni berisi sedikit botol bekas. Ternyata kerjaan anak itu pemulung.Melihat kedua anak tersebut berpakaian kucel dan kumel, timbullah rasa iba Bp Budi Sembiring. Lalu, anak tersebut dipanggil duduk di kursi sampingnya dan diajak ngobrol. Ternyata anak tersebut setiap malam nongkrong di deket tenda makan tersebut.Kesaksian anak itu didukung oleh pemilik tenda makan. Bapak Budi Sembiring menyelidiki kedua anak tersebut ternyata dia punya ayah dan ibu. Menurut salah seorang konsumen tenda yang sedang makan, ayahnya kerjaannya main judi dan ibunya bekerja sebagai pemulung juga.Sambil ngobrol Bp. Budi Sembiring menawarkan makan serta menawarkan makanan yang ada di meja. Kedua anak itu menolak yang ada, tapi meminta dibungkuskan.Ketika ditanya”apa mau makan di rumah?”, jawabnya: “Bukan, buat adik di rumah.”Selanjutnya Bp. Budi memberikan kedua anak tersebut masing-masing uang Rp. 50.000. Begitu menerima terlihat wajah sumringah gembira. Post navigationKebakaran Hutan di Gunung Semeru Asap Kiriman Semakin Tebal di Dataran Tinggi Karo