Poskesdes Tidak Berfungsi, Kinerja Kapus Biru-biru Dipertanyakan

Salah satu gedung Poskesdes di Kecamatan Biru-biru saban hari terlihat tutup. Foto diambil pada Rabu [27/3]
Salah satu gedung Poskesdes di Kecamatan Biru-biru saban hari terlihat tutup. Foto diambil pada Rabu [27/3]

IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Kinerja Kepala Puskesmas  Biru-biru (Deliserdang), dr. Hidayat, patut dipertanyakan. Dia dituding masyarakat tidak maksimal menjalankan perannya sebagai kepala pelayanan kesehatan di Kecamatan Biru-biru.

Ketidakmampuannya ditandai belum difungsikannya sejumlah bangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Padahal, bangunan Poskesdes itu  telah tuntas dikerjakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Ditakutkan, bila terus dibiarkan, negara dirugikan karena dana yang dialokasikan untuk kesejahteraan rakyatnya mubazir. Ini disampaikan oleh sejumlah warga kepada Sora Sirulo di Biru-biru [Rabu 27/3].

“Sangat disesalkan, Poskesdes yang diharapkan membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sejumlah desa justru tidak difungsikan. Hal ini bisa terjadi karena lemahnya fungsi pengawasan yang dilakukan Kapus Biru-biru,” kata AP Barus (35), salah satu warga.

Menurutnya, jika kinerja Kapus berjalan maksimal, mustahil sarana yang dibangun Pemkab Deliserdang tidak difungsikan. Apalagi bangunan itu telah lama selesai dikerjakan.

“Jika warga di sini sakit, mereka pergi ke Puskesmas yang jarak tempuhnya lumayan jauh atau kepada bidan desa yang membuka balai pengobatan swasta dengan harga lebih mahal,”,katanya.

Pantauan Sora Sirulo, sejumlah Poskesdes dan Postu di Kecamatan Biru-biru (a.l. Desa-desa Kutomuliyo, Tanjung Sena, Namosuro Baru dan Penen) kerab terlihat tutup. Sementara kondisi beberapa bangunan tampak mulai lusuh karena ditumbuhi rerumputan. Tampak memang tidak pernah ditempati sebagai pelayanan kesehatan.

Informasi diperoleh Sora Sirulo menyebutkan, banyak Gedung Poskesdes tidak berfungsi lantaran tidak dilengkapi dengan sarana maupun prasarana yang memadai seperti alat penerangan dan  sarana air bersih. Para bidan desa juga enggan menempati Poskesdes karena harus dibebani pembayaran bila mengambil obat gratis di Puskesmas Biru-biru.

Kapus Biru-biru dr. Hidayat ketika hendak dikomfirmasi, sekira Pkl, 14.00 Wib, tidak ada di tempat. Menurut salah satu pegawainya, Kapus sudah pulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.