Lagi Bagai Perang Sunggal, Kwala Dekkah Kejar Maling ke Hutan

Tersangka Selamat dari Maut

imanuel 146
Diduga oleh warga pelaku pencurian

IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU, Setelah kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di Desa Mardingding Jahe seminggu lalu, warga Kecamatan Biru-biru kembali dihebohkan dengan pemburuan pencuri ke hutan. Kali ini terjadi di Dusun 1 Desa Kawala Dekkah. Seorang pria tak dikenal berbadan tegap memakai celana panjang, baju kemeja lengan panjang, dan mengenakan kopiah di kepala, mencoba mencuri di rumah L. Barus (61), warga setempat [Senin 19/8: sekira 22.30 Wib, malam].

“Pelaku sempat mencongkel jendela rumah. Untung saja pemilik rumah belum terlelap sehingga aksinya diketahui si pemilik rumah yang langsung saja berteriak maling,” kata Kepala Desa Kwala Dekkah (Komando Ginting).

Lanjut dikatakannya, mendengar teriakan korban, warga berhamburan keluar dan langsung melakukan pengejaran.

“Karena tersangka meyelinap di gelapan malam, warga gagal meringkusnya. Pun begitu, warga tidak putus asa dan terus meyeser hutan,” tuturnya.

Pelaku Akhirnya Diringkus

Setelah melakukan pencarian selama sehari, tersangka akhirnya berhasil ditangkap  di dalam sebuah gubuk milik warga  di Dusun Kampung Tengah  (Kecamatan Biru-biru) [Selasa 20/8: sekira 19.00 Wib]. 

Pantauan Sora Sirulo di lapangan, ratusan warga yang melihat tersangka di dalam gubuk langsung menghakiminya hingga babak belur. Untung saja, pelaku selamat dari maut. Petugas kepolisian yang ikut melakukan pengejaran langsung membawa tersangka ke Mako Polsek Biru-biru. 

Warga mengerumuni Polsek Sibiru-biru
Warga mengerumuni Polsek Sibiru-biru

Pun begitu, sekira 500an massa yang selama ini telah resah karena maraknya aksi pencurian, terus mengarak tersangka hingga ke Kantor Polisi sambil berteriak: “Bunuh !!! Bunuh !!! Bakar !!! Geleh saja, nggoh!”

Kapolsek Biru-biru AKP Mulyadi melalui Plts Kanit Reskrim Aipda Yopy K. Hutabarat ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian.

“Kita belum bisa memastikan kalau pria tersebut adalah tersangka. Sampai saat ini, kita belum bisa mengkonfrontirnya. Untuk mencegal hal-hal yang tidak diinginkan, sementara waktu pemuda ini kita amankan dulu. Selain omongannya kurang jelas, ratusan warga masih berkerumun di Mako,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.