PDAM dan Air

Oleh: Simon Ginting

 

 

simon gintingIngin sekali membuat coretan kecil tentang kegagalan yang lazim dilakukan di dalam pengolahan air bersih, baik yang dikelola pihak swasta maupun Pemda setempat. Memang secara umum PDAM ini dikelola oleh Pemda, yang secara garis besarnya kalau tidak salah telah diatur oleh Pasal 33 ayat… (kurang hapal ayatnya). Di situ sudah jelas tertulis bumi dan air beserta isinya dikelola oleh negara.

Sehubungan dengan itu, sudah pasti dalam pengolahan air bersih yang diolah dari air baku hingga sudah layak dikomsumsi oleh masyarakat tempatan akan dikelola oleh pihak pemerintahan atau Pemda setempat. Namun, hal yang demikian sering mengalami kegagalan baik yang bersipat tidak mengerti tentang sistem pengolahan air bersih atau ada kemungkinan adanya “mafia” sistem subcon di dalam tender proyek PDAM yang biasanya oleh adanya pengelembungan dana anggaran proyek sehingga proyek yang dihasilkan bersipat asal-asalan dan tidak sesuai dengan master plan yang sebenarnya.

Ada beberapa hal yang menurut saya sangat perlu dilakukan agar proyek pengolahan air bersih (water treatment plan) dapat sukses hingga airnya dapat dinikmati oleh pelanggannya (masyarakat setempat):

 1. Karakteristik air baku

Perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana karakteristik air baku yang bakal kita oleh untuk menjadi air bersih karena air yang kita olah haruslah memenuhi syarat sesuai peraturan pemerintah tentang air bersih dan yang layak digunakan oleh masyarakati. Pemerintah telah menetapkan melalui peraturannya tentang pengolahan air bersih yang diatur dalam peraturan pemerrintah (PermenKes) yaitu:

Permenkes No : 416/Menkes/Per/IX/1990. Permenkes ini mengatur unsur parameter kimia yang layak digunakan pada air bersih yang telah melalui tahapan pengolahan; baik secara konvensional maupun secara modernisasi. Itu adalah karena di dalam air banyak unsur kimiawi yang patut kiranya disesuaikan sehingga ada range (batasan) yang pas.

Range yang tidak stabil akan mempengaruhi kwalitas air olahan itu sendiri; biasanya jika PHnya tidak air akan bersifat basa dan lengkat di tangan. Parahnya lagi, jika kita membilas air itu, akan licin walau tanpa sabun. Indikasi seperti ini air dinamakan PHnya terlalu tinggi. Nah, kalau PHnya rendah, air akan terasa asam. Tentu masih banyak lagi unsur lain yang sangat mempengaruhi kwalitas air bersih.

Permenkes No : 492/Menkes/SK/2010. Hal ini pengaturan pemerintah air minum. Dalam Permenkes ini juga diatur batasan yang normal tentang mutu air olahan untuk dapat diminum.

Bisa dikatakan, ada batasan parameter yang layak diikuti untuk mengolah air baku; baik dari sungai, danau atau bahkan air laut sekalipun untuk dapat dikomsusi oleh manusia.

 

2. Sistem pengolahan air bersih

Sistem pengolahan air bersih terus berkembang dari yang konvensional (cara lama) hingga yang modern terus disesuaikan oleh para penggunanya. Biasanya pengolahan air disesuaikan dengan kegunaanya. Sebagai contoh, masyarakat dan pemakai air kalangan industri, hal ini tentu sangat berbeda parameter air yang dibutuhkan untuk kalangan tsb.

Pengolah air yang kurang baik akan menghasilkan kwalitas air yang buruk bahkan kadang kelihatan kuning atau hitam. Ini sangat dipengaruhi oleh Filter air yang tidak terawat, kurang pembersihan atau penggantian secara rutin dan berskala. Bisa dikatakan, jika kita menerima air yang kotor di rumah, itu diperoleh dari filter yang kurang baik. Tehnologi yang sekarang berkembang yaitu mengolah air laut menjadi air minum yang dinamakan dengan istilah Revelse osmisis.

3. Mesin Produksi

Mengapa air yang kita terima di rumah kecil atau bahkan tidak mengalir? Letak masalahnya biasanya ada di mesin produksi PDAM yang tidak baik. Pressure (Tekanan) lemah. Ada kemungkinan jarak antara mesin produksi ke rumah kita sangat jauh, ukuran mesin yang tidak sesuai dengan pelanggan atau bahkan kerusakan mesin itu sendiri dan shot down aliran listrik.

4. Jalur pendistribusian air atau pipa

Tanpa kita sadari, kotoran atau Flak air sebenarnya sangat banyak di dalam pipa air. Untuk itu, pipa harus dicuci ulang atau diflasing. Biasanya hal ini dilakukan secara rutin. adanya pipa yang bocor juga sangat mempengaruhi tekanan air. Oleh karena itu sangat diusahakan agar pipa tidak bocor dan tetap terawat walau ditimbun di dalam tanah sekalipun.

Pipa plastik sebenarnya lebih baik dari besi, karena pipa besi dapat berkarat sehingga kwalitas air di dalamnya akan tidak baik.

5. Mangemen dan SDM

Secanggih apapun hal itu kita lakukan, kalau managemen yang tidak baik tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. SDMnya harus diperbaharui terlebih dahulu. Lahan basah jangan pula kita ikut mennjadi basah. Ha.ha.aaa.

Pendek kata, ingin saya katakan, PDAM tidak ada yang rugi kalau dikelola dengan baik. harus ada pengawasan yang ketat dan terus ingin berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.