Kapolsek Dipukuli Hingga Muntah Darah

kapolsek
Ruslan Sembiring alias Kapolsek saat dirawat di RSU Sembiring Delitua.

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Ruslan Sembiring Brahmana alias Kapolsek (38) warga Dusun IV Desa Namorambe (Kecamatan Namorambe) bagai bermimpi ketika 2 laki-laki tiba-tiba datang memukulinya saat menyantap mie di dalam sebuah warung [Senin 20/4: sekira 19.00 wib].

Kedua pelaku pemukulan itu adalah tetangga korban bernama Rajin Sembiring (56) dan anaknya Adil sembiring (38).

Gawatnya pula, kedua pelaku menebar ancaman akan membunuh Ruslan setelah mengetahui Ruslan membuat laporan ke Polsek Namorambe atas kejadian pemukulan itu. Takut mati konyol akibat keberingasan pelaku, Ruslan mengungsi ke kediaman bibinya Risma beru Sembiring (54) di Kawasan Pancurbatu.

Ditemui Sora Sirulo saat terbaring Di RSU Sembiring Delitua [Selasa 21/4: Siang], dengan kondisi seluruh badannya masih terasa sakit dan lemah akibat dipukuli itu, Ruslan menuturkan penganiayaan terhadap dirinya terjadi di sebuah warung di Dusun IV Desa Namorambe (Kecamatan Namorambe).

Saat itu, Ruslan alias Kapolsek baru saja pulang dari ladang. Karena perut sudah keroncongan, dia pun memesan mie goreng di sebuah warung sebagai ganjal perutnya. Namun, ketika Ruslan sedang asik memakan mie, tanpa alasan yang jelas, kedua pelaku tiba-tiba masuk ke dalam warung dan langsung memukulinya berkali-kali hingga sempoyongan.

Akibat kejadian, Ruslan mengaku mengalami sakit pada kepala bagian belakang, wajah, perut, tangan dan punggung akibat dipukuli. Malam itu juga, Ruslan mendatangi Polsek Namorambe guna membuat laporan.

“Untung saja orang-orang di warung langsung melerai. Kalau tidak, bisa aku mati dipukuli. Mereka beringas kali, bang. Makanya aku gak bisa melawan. Aku cuma bisa pasrah dipukuli,” kata Ruslan.

Lanjut kata Ruslan, begitu sampai di Polsek Namorambe, ia kemudian dilayani oleh Ka SPK, Aiptu Binazi dan ditangani penyidik Junaidi Tarigan. Selanjutnya, seorang personil lalu membawa Ruslan ke Puskesmas Namorambe untuk berobat. Tapi kata Ruslan, pihak kepolisian tidak menyarankan dirinya untuk mengambil surat visum sebagai pendukung laporannya. Mirisnya lagi kata Ruslan, begitu usai membuat laporan, dia juga belum diberi STPL sebagai bukti dia telah membuat laporan resmi di kantor Polisi Namorambe.

kapolsek 2“Saya juga bingung, bang. Polisi hanya mengantar aku berobat. Tapi hasil visumnya tidak diberikan. Demikian juga bukti saya sudah resmi membuat laporan tidak dikeluarkan Polisi. Jangan-jangan laporan saya sudah dipermainkan sama Polisi Namorambe. Artinya, kedua pelaku telah mempengaruhi Polisi. Sehingga laporanku hanya formalitas saja tanpa ada tindak lanjutnya. Buktinya, Polisi tidak memberikan STPL sama saya,” tutur Ruslan.

Padahal, kata ruslan, sesampainya di rumah usai membuat laporan, ia mengaku berulangkali muntah-muntah bahkan sempat mengeluarkan darah akibat dampak dari penganiayaan yang dialaminya.

“Saya jadi khawatir dengan sakit yang dialami Ruslan. Jangan-jangan ia mengalami luka dalam akibat dipukuli tadi malam. Sampai saat ini Ruslan masih sering muntah-muntah. Makanya saya membawanya ke RSU Sembiring Delitua untuk diopname agar bisa dilakukan scanning untuk mengetahui penyakit dalamnya,” tambah Risma beru Sembiring (54) bibi Ruslan seraya berharap agar pihak Polsek Namorambe serius menerima laporan keponakannya.

Kapolsek Namorambe AKP Esron Nainggolan SH MH melalui Kanit Reskrim Ipda Teman Sitepu SH ketika dikomfirmasi oleh Sora Sirulo mengaku sudah menerima laporan korban dan masih diperoses untuk ditindaklanjuti.


4 thoughts on “Kapolsek Dipukuli Hingga Muntah Darah

  1. Sebagai penyampain media yang benar,anda(wartawan) seharusnya memberikan berita yang jelas dan realitanya. Kenyataan yang sebenarnya bukan begitu,anda harus meninjau kembali.Pernyataan sepihak yang tidak benar ini begitu mengganjal,MULAI KRONOLOGIS tempat kejadian Ruslan sembiring dijumpai di warung bukan sedang makan mie melainkan mengulas togel itu saja tidak benar adanya,Alasan Rajin sembiring menemui Ruslan sembirign hanya lah menanyakan apa maksud memutuskan Listrik PLN.
    Kenapa seakan akan polisi tidak menindak lanjuti kasus ini,perlu anda ketahui karna kasus yang dilaporkan kepada pihak polis juga mendapatkan keganjalan dari laporannya(Ruslan).
    coba lah anda sendiri merefresh kembali dan bayangkan hal yang anda tak pernh lakukan dikatakan seenaknya dibeberkan tidak sesuai kenyataanya. Bagaimana perasaan anda?
    Saya berharap besar kepada wartawan yang memposting ini jadilah wartawan yang benar dan jujur adanya. Supaya hasil pencarian hidup juga tidak sia sia.
    TRIMAKASIH

  2. Tolong kepada saudara wartawan yang menulis berita ini,agar lebih berhati hati jika menulis berita, cerita sebenarnya bukan seperti yang saudara tulis, kejadian sebenarnya adalah”

    Kejadian bermula ketika RUSLAN memutuskan aliran listrik PLN ke rumah Adil Sembiring, entah apa maksud dari RUSLAN memutuskan listrik tsb, Mengetahui bahwa yang memutuskan listrik adalah saudara RUSLAN, Adil Sembiring memberitahu ayahnya (Rajin Sembiring), Bpk Rajin Sembiring bersama adil sembiring kemudian mencari RUSLAN ke warung untuk menanyakan kenapa memutuskan listrik PLN ke rumah Adil sembiring,, mengetahui rajin sembiring datang, Ruslan langsung menyerang menggunakan pisau (sudah di sita polisi ),Tak tega ayahnya diserang, Adil sembiring kemudian memukul Ruslan. jadi dalam kejadian ini bapak Rajin adalah Korban Penyerangan, dan Adil sembiring Hanya membela orang tuanya yang dilukai, yang perlu saudara wartawan cari kebenarannya adalah apa motif ruslan memutuskan listrik PLN ke rumah ADIL,siapa yang menyuruh. (bukan kali ini saja diputuskan,dari tahun lalu sudah sering diputuskan).mudah mudahan para pembaca bisa memahami kejadian sebenarnya. keluarga kami hanyalah petani miskin,tak mampu berbuat apa-apa. ini kedua kalinya kami dipolisikan. mudah mudahan kebenaran dan keadilan masih ada di bumi deli serdang. Mudah-mudahan saudara penulis bisa mencari kebenaran, dan mencari nafkah dari berita yang benar tanpa memutarbalikkan fakta. terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.