Oleh: Penatar Perangin-angin (Jambi)
Persetan dengan tujuan-tujuannya
Persetan dengan agenda yang diusung
“Setidaknya laparku hari ini terbalas dengan nasi bungkus dari kemurahan hati orang lain.”
Lalu, apakah kutahankan laparku oleh karena pesan dan kuliah politikmu? Apakah aku dapatkan selimut untuk tidur malamku di kaki Sinabung yang ngilunya menusuk tulang?
Lalu, aku tanya lagi …. Tulisanmu itu apakah bukan “bentuk politik” dengan modus “kontra politik”?
Kalau mereka punya agenda politik, mereka memberiku sebungkus nasi dengan lauk telur dadar setengah potong dan selembar kain buat selimutku untuk tidur malam ini ….
Lalu, politikmu mampu memberikan aku rasa lapar yang mengisap-isap lambungku bersama cacing perutku?
Dan rasa ngilu yang tak tertahankan sampai entah berapa malam lagi.
Bangsat!