SALING MENGHORMATI

Daud S. Sitepu (Papua)

 

menghormati
Lomba masakan tradisional Karo di Pesta Mejuah-juah 2015 barusan.

daud  sitepuMenghormati tidak berarti satu pihak saja yang menghormati pihak yang lain. Harus keduanya alias saling menghormati. Sangat bijaklah kalau yang terjadi adalah saling menghormati.

Yang tidak berpuasa menghormati yang puasa, dan yang puasa juga menghormati yang tidak puasa.

Tidaklah bijak pula kalau dikatakan yang minoritaslah yang harus menghormati mayoritas. Jika ini terjadi sepihak seperti yang sering kita lihat adanya sweeping, penganiayaan atas rumah makan yang buka jualan, adanya kekerasan dan pemaksaan untuk tutup usaha jualan makan seseorang.

Bukankah yang tidak puasa juga butuh cari uang atas usahanya untuk mencari nafkah? Yang tidak puasa juga mau hidup dan mau makan karena tuntutan hidup itu sendiri manusia butuh makan.

Sangatlah bijak untuk saling menghormati dan saling menghargai ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Tidak ada hukum yang menentangnya kecuali pribadi-pribadi yang gila hormat dan merasa paling benar di bumi.

Pernyataan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dukung Menteri Agama minta hormati yang tak puasa sangat tepat. Ini menunjukan kesadaran saling menghormati antar umat beragama di Indonesia luar biasa dan semakin dewasa. Good. Lanjutkan.

Bagaimana dengan kita Karo? Kalak Karo sangat tinggi budaya menghormati orang lain. Tapi mbue sip-sip bas pusuhna. Memaklumkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.