Cuaca Cerah dan Lalu Bumi Karo Diguyur Hujan Deras

natanael milalaNATANAEL MILALA. BERASTAGI.  Pagi hingga siang tadi [Rabu 11/11], Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung) begitu cerah dan indahnya di pandang mata. Tapi, pada Pkl. 13.00 Wib, hujan deras mengguyur tanah leluhur Suku Karo ini. Tentu saja ada suka dan duka baik saat suasana cerah maupun saat hujan lebat membasahi Bumi Turang ini.

Ketika cuaca begitu cerahnya, Sinabung tampak sungguh anggun. Bumi Turang bagaikan gadis molek yang terlihat sedikit angguh tapi erdaulat daging bak kata dalam mantra-mantra ritual Karo yang dinyanyikan.

cerah dan hujan
Ketika cuaca cerah di pagi hari telihat Gunung Sinabung begitu anggunnya.

Tapi, cuaca yang cerah itu bisa pula membuat anak-anaknya terlena dan ternina karena, sebagaimana penulis novel Lulof pernah menggambarkannya dalam novelnya Rubber (Berpacu Peluh di Kebun Karet), panorama sekeliling Bukit Gundaling begitu teduh dan menyerap segala gerah dan tekanan jiwa.

Dulu, hujan deras yang mengguyur akan disambut gembira dan gegap gempita karena hujan hampir tak merugikan sesuatu apapun. Tapi, kini, para petani bisa saja mengeluh, terutama bila didahului cuaca yang begitu cerahnya, tapi mendadak turun hujan deras.

Sebagaimana dikatakan oleh Adia Surbakti, warga Desa Gongsol (Kecamatan Merdeka).

“Kalau cuaca begini terus, bisa hasil pertanian anjlok. Baru tadi pagi nyemprot jeruk dengan obat-obatan, tapi langsung disiram hujan. Kan sia-sia saja namanya itu. Udah obat pertanian mahal sekali ditambah buang-buang tenaga dan waktu saja, sedangkan pengaruhnya terhadap tanaman tidak ada sama sekali. Begitu disemprot, belum sempat kering, langsung disiram hujan,” keluhnya kepada Sora Sirulo.

cerah dan hujan 2
Ketika hujan mengguyur bumi

Hal senada disampaikan oleh Nd. Ulina br Ginting, warga Desa Jaranguda.

“Pakain yang sudah 4 hari nggak kering gara-gara hujan terus. Seharusnya, anak-anak sekolah yang bisa bisa membantu ke ladang sepulang sekolah, tapi sekarang, nggak bisa lagi karena. Setelah mereka pulang sekolah, hujan pun turun. Tak bisa kerja di ladang,” keluh si beru Ginting ini.

Hingga berita ini hendak dinaikkan (14.50 Wib], hujan masih terus mengguyur Dataran Tinggi Karo walaupun tidak sederas sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.