Kolom M.U. Ginting: TABIR FREEPORT

M.U. Ginting 2Selama setengah abad tak ada yang tahu berapa dan apa yang dikeruk oleh Freeport dari Bumi Indonesia. Bangsa ini tidur atau ditidurkan, ya? Selama setengah abad itu katanya dikasih hanya 1% dan pada era SBY dinaikkan jadi 3.5 %. Yang lebih ’mengerikan’ lagi ialah kalau bukan 1% tetapi hanya o.oo1% karena yang tahu hasil sesungguhnya hanya Freeport. 

Orang Indonesia sibuk sekali atau disibukkan dengan gonjang-ganjing politiknya, atau tak sedar kalau memang diatur begitu. Politik PENGALIHAN ISU, yang baru sekarang kita sedari, setelah dibuka oleh Setnov dan Sudirman Said.

Padahal, sudah setengah abad dipakai untuk mengibuli orang Indonesia, termasuk semua pemimpinnya yang pandai-pandai juga. PENGALIHAN ISU pertama dibikin oleh Freeport ini ialah dengan mengadudomba rakyat RI demi akses dan kebebasan ke emas Papua. Sekitar 3 juta penentang keras modal asing Neolib termasuk pengikut Soekarno dan Soekarno sendiri, disingkirkan lebih dulu sehingga tak ada lagi kekuatan atau orang yang berani menentang kebebasan perusahaan Neolib Freeport untuk mengambil emas dan apa saja di Papua.

Pembantaian itu juga melahirkan Fear Factor di kalangan masyarakat, praktis selama setengah abad itu. Secara psikilogis Fear Factor adalah alat ampuh mempermudah pengendalian opini dan sikap publik menurut kehendak Neolib itu, seperti tidur freeport 4setengah abad. Fear Factor adalah semacam PROYEK besar dan terarah. Tujuannya hanya DUIT, yang dalam hal ini adalah emas dan SDA berharga lainnya.

Terrorisme adalah semacam Proyek bikin kerjaan, menurut Din Syamsuddin ketua MUI. Betul memang, terlihat misalnya Proyek ISIS di Timur Tengah bertujuan pertama dan terutama mengambilalih SDA (sumber minyak) Syria dan Irak. Kalau SDA sudah dikuasai, duit berlimpah, tak ada soal lagi yang MENJADI SOAL. Semua bisa dibereskan pada pokoknya.

Selanjutnya, Proyek ISIS terus bikin Fear Factor. Bagi ISIS, tak ada soal bikin Fear Factor inikarena tak ada soal dalam hal keuangan. Dari sumber minyak Syria dan Irak, duit mengalir seperti sungai tiap hari dan tiap menit. Apa yang mereka tak bisa bikin? Perang? Bom? Beli senjata ampuh dan alat peledak ampuh? Rekrut pengikut/ serdadu yang di iming-imingi ini-itu atau iming masuk surga bagi yang masih naif? Suap pejabat, menteri atau presiden? Semua berjalan mulus. Yang tak bikin mulus dan penghambat utama proyek satu ini hanya satu pula, yaitu KETERBUKAAN.

“Harus transparan ke depannya, sehingga tidak ada lagi yang berminat atau berani bermain di wilayah-wilayah gelap seperti yang terjadi selama ini dengan Freeport. Selama ini semua yang berkaitan dengan Freeport kan tidak pernah jelas,” kata Ketua Komisi VII DPR Mulyadi.

Inilah yang betul, KETERBUKAAN. Inilah yang tak ada atau belum mungkin ada di Timur Tengah, di Syria atau Irak, karena politik PENGALIHAN ISU tadi belum bisa dikutik oleh rakyat dan masih berdominasi penuh di Timur Tengah.

Syukurlah rakyat Indonesia SUDAH MEMAHAMI isu Pengalihan Isu. PENGALIHAN ISU adalah taktik strategi briliant untuk mencapai satu tujuan tanpa diketahui oleh siapapun, seperti tujuan aliran duit berlimpah dengan menguasai sumber minyak Syria dan Irak, atau emas Papua, yang belakangan semakin jelas setelah PENGALIHAN ISU Setnov dan Sudirman Said dari Freeport.

Hebat mamang Indonesia ini sekarang. Bangga kita jadi anak bangsa ini, setelah setengah abad tidur. Bandingkan dengan negeri lain yang sampai sekarangpun masih banyak tidur dari politik PENGALIHAN ISU. Politik PENGALIHAN ISU ini adalah pengalihan dari DUIT dan SUMBER DUIT. Itu saja RUMUSNYA. Sekarang kita sudah bangun betul.

Teruskan tugas mulia: MEMBUKA yang gelap! MENARUH DIATAS MEJA.

Dan ini bisa dilakukan oleh semua, karena semua ada akses ke SUMBER INFORMASI, ke INTERNET dan semua media besar abad ini, MEDIA SOSIAL. Semua jadi jorunalis, dalam citizens journalism, semua jadi reporter.

 Mari memperkuat perubahan CIVILISASI. CIVILISASI KETERBUKAAN dalam era transparansi dan era media besar dunia dengan jumlah reporter terbesar pula.

 Ayo kerja! Mahasiswa dan anak-anak muda bangsa ini, TUNJUKKAN KEPELOPORANMU dimana saja dan kapan saja. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.