Mulut Sri Wahyuni Pecah Dibalok Tetangga

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Dengan wajah lembam dan mulut berlumuran darah, Sri Wahyuni (48) warga Jl. Roso Gg. Amat Sujak (Kecamatan Delitua) mendatangi Polsek Delitua untuk membuat laporan. Pasalnya, Bu Sri mengaku telah menjadi korban penganiayaan oleh Zulkarnain (46) tidak lain adalah tetangganya sendiri [Selasa 22/7: Malam].

Informasi diperoleh Sora Sirulo, penganiayaan yang dilakukan Zulkarnain atas dirinya terjadi sekira 20.00 WIB, saat korban tengah mencuci pakaian di kamar mandi. Lantas, ketika Sri asyik membilas kain, Zulkarnaen datang tiba-tiba dengan memegang sepotong balok kayu berukuran 1 meter dan langsung memukulkannya ke wajah dan bagian punggung korban. Akibatnya, bibir korban pecah dan berlumuran darah. 2 gigi bagian depan korban juga ikut goyang akibat terkena pukulan.

sakau 2Dalam kondisi dipukuli, spontan korban berteriak kesakitan sembari meminta tolong. Usai memukul Sri, Zulkarnaen kembali mendatangi Fredi Roki Yudosthira (28) anak sulung korban.

Begitu melihatnya, kayu balok yang ada di tanganya kemudian dipukulkan ke perut Fredi. Tak ayal lagi, Fredi langsung pingsan di tempat. Usai memukuli keduanya, Zulkarnaen memilih pergi begitu saja.

Kepada wartawan, korban Sri Wahyuni mengaku tidak mengetahui mengapa pelaku menganiaya dia dan anaknya. Namun menurut Sri, dan dibenarkan tetangga lainnya, pelaku diduga sedang sakau akibat mengkonsumsi narkoba.

“Saya gak tau, bang, knapa dia mukuli aku. Kurasa mabuk dia itu. Kata orang dia pun suka makai narkoba,” ucap Sri seraya menahan sakit memegangi bibirnya yang berlumuran darah.

Kapolsek Delitua, melalui Kanit Reskrim Iptu Jonathan mengaku [Rabu 20 /7: Siang] belum menangkap pelaku. Ketika ditanya apakah laporan korban sudah diterima, Jonathan mengatakan sedang mengecek laporan korban.

“Belum, nanti kita cek, ” ucap Jonathan singkat melalui telpon selularnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.