IMANUEL SITEPU. DELITUA. Ida (50) warga Jl. AH Nasution (Medan) jadi kalang kabut. Piring warisan nenek moyangnya yang diperkirakan dengan nilai ratusan juta rupiah dibawa kabur oleh Nurfika (18) pembantunya. Tak terima, pemilik toko meuble Jepara ini pun memilih melaporkan sang pembantu ke Polsek Delitua.
Ida saat ditemui usai membuat laporan [Kamis 28/7: Siang] menceritakan, Nurfika sebenarnya baru 2 bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya.
Lantas kemarin, Fika begitu namanya di sebut, meminta izin pulang ke kampung halamanya di Tanjung Pura (Kabupaten Langkat) untuk beberapa hari. Begitu Fika pergi, ia tidak lagi menemukan piring antik merek Oland tersebut di dalam lemari perhiasan tempat piring tersebut biasa disimpan.
“Saya curiga kalau Fika lah pelakunya karena sampai saat ini ia tidak lagi pulang ke rumahku. Ponselnya juga sudah tidak aktif,” kata Ibu asal Aceh ini.
Menurut Ida, sedikitpun ia tidak penyangka kalau Fika berbuat jahat kepada dirinya.
“Sudah dikasih kerjaan nyuri barang pula. Padahal piring itu sudah pernah ditawar seorang jenderal bintangg 3 untuk dibelinya seharga Rp 400 juta. Itu pun belum saya kasih karena peninggalan orangtua dan peninggalan sejarah. Karena di piring itu sudah pernah presiden pertama kita Sukarno makan,” beber Ida.
Sementara, menurut anak korban bernama Maya (24), keluarganya selalu menuruti permintaannya.
“Padahal apa pun keperluan Fika kami kabulkan, bang. Setiap malam sayalah temannya tidur, hanya saja beda kamar. Kalau saya lihat orangnya baik. Tetapi perlakuannya pencuri. Itulah pembantu yang tak tahu diuntung. Sudah dianggap saudara, malah nyusahin,” tutur cewek berbadan kurus ini.