Tak Puas Kinerja Pemkab Deliserdang, Warga Malas Pasang Bendera

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 71, kesadaran masyarakat di Kabupaten Deliserdang dalam memasang bendara merah putih di depan rumah atau pekarangan sangat minim. Padahal, peringatan kemerdekaan yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunya, tinggal satu hari lagi.


Dari pantauan Sora Sirulo di ruas jalan protokol menuju Kecamatan Biru-biru [Senin 15/8: Siang], terlihat masih sangat minim penduduk memasang bendera merah putih di depan rumah mereka.

bendera
Jalan Protokol Kecamatan Biru-biru yang minim pemasangan bendera.

Menurut Mahmudin (45) warga setempat kepada Sora sirulo, minimnya kesadaran warga memasang bendera merah putih di pekarangan rumah saat menyambut peringatan Hari Proklamasi karena warga telah minim kepercayaan terhadap kinerja pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dan penegakan supremasi hukum.

“Padahal peringatan HUT RI merupakan momentum penting. Warga harus memeriahkan dan menyemarakkan semaksimal mungkin. Namun masyarakat mulai apatis. Mungkin masyarakat belum merasa puas dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan aparat penegak hukum,” ujar pria yang biasa dipanggil Pak Udin ini.

Udin mencontohkan buruknya kwalitas infrastruktur jalan yang ada di Kabuten Deliserdang. Hampir di setiap kecamatan tidak ada jalan yang ditemukan mulus dan bagus.

“Kondisi jalan rusak parah bukan hanya terdapat di Kecamatan Biru-biru ini. Di kecamatan-kecamatan yang lain seperti Kutalimbaru, STM Hilir, STM Hulu, Namorambe dan lain-lainnya lagi juga tak ada jalan yang bagus,” sebutnya.




Senada dikatakan oleh Jhon K. Bangun (65) warga lainnya. Namun Bangun lebih menyoroti kurang maksimalnya kinerja aparat penegak hukum dalam pemberantasan peredaran narkoba dan aksi kejahatan, serta pemberantasan Galian C ilegal dan ilegal logging.

“Peredaran Narkoba kian marak, demikian juga dengan aksi kejahatan seperti pencurian. Kegiatan penambangan Galian C ilegal dan ilegal logging juga tak bisa dibendung. Sehingga kesannya penegak hukum malah melindungi pelaku yang melawan hukum,” kata Bangun menduga.

Lain halnya dikatakan oleh Bu Risma (38). Menurutnya, mengibarkan bendera adalah salah satu wujud kecintaan terhadap Tanah Air.

“Orangtua kita dulu berjuang mengorbankan harta dan nyawa untuk bisa mengibarkan bendera ini. Sementara kita disuruh sekali setahun saja masa tidak mau,” bilang Bu Risma.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.