Kolom M.U. Ginting: ARTIS NARKOBA

M.U. GintingArtis-artis adalah sasaran utama dan sangat menguntungkan banyak duit bagi pengedar narkoba. Kita kenal nasib artis-artis besar dunia yang mati karena narkoba. Atau bisa dikatakan umumnya tak ada artis besar yang luput dari inceran bisnis narkoba, karena  mereka banyak uangnya dan bisa beli narkoba berapapun harganya. Dan, belum ada penanganan khusus atau ilmiah dalam menghadapi sumber duit satu ini (bagi bisnis narkoba).

Apakah mungkin ada ya?

Yang sudah ada dan berhasil ialah metode Duterte. Semua menyerah tak ada pengecualian. Metodenya ialah ’surrender or die’. Baru inilah jalan pengobatan yang ada dan terbukti sangat mujarab. Selama 2 bulan kekuasaannya, sudah lebih dari 600.000 kriminal/ pecandu menyerahkan diri dan sekitar 1000 lebih sudah dihabiskan karena lebih memilih ’die’ daripada ’surrender’. Pemecatan pejabat/ walikota maupun polisi yang ikut bisnis narkoba terus berjalan.

Sebanyak 91% memilih Duterte jadi presiden karena janji menghabiskan kriminalitas di Filipina. Dan Duterte 100% melaksanakan tuntutan rakyat dan janjinya dipenuhi artistdalam tindakan dengan penuh boldness, tak ada basa-basi. 

Dunia masih punya tanda tanya, apakah mungkin menyelesaikan persoalan sosial dunia dengan metode Duterte? Jawaban yang pasti sudah ada: Tidak mungkin! Ini jawaban dari PBB, finans besar bankir rentenir internasional, dan semua pejabat HAMnya. Sebaliknya 91% rakyat pemilih Filipina telah bertekad bulat bersama Duterte menyelesaikan soal-soal sosial dengan cara ini.

Alasan ’tidak mungkin’ itu yang seakan-akan masuk akal selama ini ialah bahwa persoalan mabuk narkoba atau teroris atau segala macam kriminalitas jalanan, ialah karena kemiskinan dan kesenjangan sosial, katanya. Tetapi apa yang tak pernah dijelaskan ialah bahwa soal kesenjangan itu dilahirkan oleh program global Greed And Power bankir rentenir internasional yang tiap tahun memperbesar utang negeri-negeri berkembang dengan dalih ’grow’nya.




Program ini juga telah mengakibatkan kerusakan lingkungan (hutan ditebang atau dibakar untuk perkebunan), tambang-tambang dikeruk dan rusak saja sebanyak mungkin lingkungannya, dan untuk itu perlu utang yang mencekik negara dan leher rakyat.

Hasilnya negara  tambah miskin, yang kaya lebih kaya , yang miskin malah tak pernah ada perubahan.

Kesenjangan tambah besar dan kemiskinan tak pernah berkurang, karena jerat utang dan pembangunan digantikan dengan perusakan lingkungan. Jadi alasan sosial (kesenjangan dan kemiskinan) yang bikin problem narkoba dan kriminalitas itu adalah isapan jempol saja. Itu tidak betul. Apalagi artis-artis kaya itu, mana ada pengertian kemiskinan dan kesenjangan di situ! 








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.