Kolom W. Wisnu Aji: 5 Petunjuk Mencari Aktor Politik di Balik Chaos

tunggang




wijayanto 8Demo ribuan umat Islam akhirnya tuntas juga. Demo yang awalnya damai akhirnya berujung rusuh dan chaos. Ada kecurigaan dari Presiden Jokowi dan seluruh rakyat ada upaya penunggangan demo chaos itu. Ada dugaan “aktor politik” di balik setting chaos demo tersebut. Siapa aktor politik di balik chaos dan isu makar itu?

Sebenarnya, isu adanya penunggangan demo damai para ulama sudah tercium sejak 7 hari sebelum demo. Adanya upaya gerakan massif yang terorganisir yang setting aksinya menggiring opini tentang Ahok sebagai momentum antara dalam upaya menuju serangan pamungkas menjatuhkan Jokowi sebagai presiden.

Momentum bergeraknya dan bersatunya umat Islam dalam isu bersama memang sudah ditunggu lama sebagian elit untuk memainkan eksistensi kelompoknya. Selain itu, panasnya Pilkada DKI sebagai etalase politik nasional sudah serasa Pilpres dalam rangka merebut Jakarta demi merubah pendulum politik nasional.

Ada upaya sebagian elit politik yang memanfaatkan betul momentum isu penistaan agama sebagai jalan melancarkan strategi senyap, maka jelaslah ketika Presiden Jokowi dalam conferensi persnya pasca demo tersebut menyatakan ada indikasi “aktor politik” menunggangi demo tersebut untuk tujuan tertentu.

Dalam analisa kami, ada 5 petunjuk untuk mencari “aktor politik” di balik demo chaos tersebut.

 

[one_fourth]1. Follow grand design propaganda demo[/one_fourth]

Kalau kita mau menelusuri secara jeli di media sosial, bahwa adanya upaya propaganda kelompok Islam bergerak dalam demo bersama. Kita dapat menelusuri keterlibatan kelompok garis keras yang selama ini berafiliasi ke tokoh tertentu untuk melawan langkah politis Jokowi sebagai presiden. Skenario yang memang dimunculkan dari membenturkan kelompok Islam lewat fitnah terhadap Ahok dapat ditengarai ada agenda khusus bikin konstalasi jelang Pilkada DKI memanas.

Ada upaya dari kelompok Islam garis keras membenturkan isu Ahok dengan Jokowi yang ujungnya strategi demo Tahun 1998 berulang kembali.

Mulai dari letupan letupan kecil di daerah terus coba dikonsolidasikan kekuatan tersebut untuk digiring ke Jakarta untuk diledakkan hingga terjadi chaos. Biasanya indikasi aktor politik tersebut sudah pengalaman dengan gerakan penumbangan rezim lewat propaganda demo.


[one_fourth]2. Follow the money untuk penggerak demo[/one_fourth]

tunggang-2Cara menelusuri aktor politik bisa ditelusuri dengan follow the money di balik penyandang dana penggerak demo tersebut terutama Islam garis keras sebagai motornya. Dengan menelusuri follow the money diharapkan mampu mengetahui penyandang dana yang mendanai demo tersebut. Hal tersebut bisa ditelusuri lewat info PPATK dan keterangan keterangan informasi intelejen sehingga aktor politik tersebut tidak berkutik.

Kadangkala, sang ahli aktor politik mungkin tidak bisa secara gampang dilacak lewat pendanaan tersebut, tapi minimal dapat jadi pintu masuk keberadaan aktor politik dan kelompok kepentingannya dari afiliasi pelaku lapangan penggerak demo.


[one_fourth]3. Follow the statement[/one_fourth]

Cara menelusuri indikasi aktor politik dapat dipetakan dari berbagai statement para elit politik dan tokoh Islam radikal menjelang hingga sesudah demo. Statemen politik tersebut bisa jadi pintu masuk indikasi kuat keterlibatan elit politik sebagai aktor politik demo chaos. Upaya pembusukan rezim memang memanfaatkan momen untuk bergerak sehingga prestasi rezim akan tidak dianggap sebagai sesuatu yang membanggakan rakyat. Bahkan para aktor politik selalu mengambil celah sekecil apapun di tengah jebakan demo yang disetting massif.




Sedikit lengah penanganan demo akan dimanfaatkan momentumnya untuk bergerak seperti kejadian demo 1998. Sang aktor politik akan masuk dalam barisan demo dengan melakukan propaganda lewat orasinya dan aktor politik tersebut akan menghilang dari demo tersebut setelah ada celah untuk memainkan chaos demo tersebut untuk dieskalasikan pada wilayah politik dan makar.


[one_fourth]4. Follow background afiliasi penggerak demo[/one_fourth]

Cara menelusuri aktor politik di balik chaos demo tersebut dapat juga ditelusuri dari latar belakang aktor penggerak demo lapangan, karena demo kemarin digerakkan kelompok Islam garis keras maka kita dapat telusuri latar belakang afiliasi ulama tersebut dengan kelompok tertentu .

Apalagi dalam Pilpres 2014 kita tahu semua kelompok mana mereka berafiliasi dan dengan tujuan apa mereka bergerak dengan membawa isu agama.


[one_fourth]5. Follow background isu dan moment kepentingan[/one_fourth]

Cara penelusuran aktor politik dapat ditelusuri dari momen kepentingan dimana isu tersebut dimunculkan. Kita tahu semua bahwa momen kepentingan Pilkada serasa Pilpres sehingga para elit politik yang terindikasikan sebagai aktor politik akan memanfaatkan peluang demo sebagai langkah demi memenangkan Jakarta apapun caranya. Aktor politik tersebut pastilah akan menyebar pion-pion untuk bikin letupan-letupan kecil yang diupayakan lewat media sosial, masyarakat dan kelompok kepentingan lainya sehingga tujuan yang dirancang dapat tercapai.

Dari 5 petunjuk tersebut, sebenarnya Presiden Jokowi bahkan rakyat Indonesia dapat mengetahui dengan mudah identitas aktor politik yang bermain dalam isu tersebut. Tinggal pilihannya apakah Jokowi akan mengumumkan aktor politik tersebut yang dapat memicu letupan kegaduhan antar elit yang bikin tambah panas suasana? Ataukah, Presiden Jokowi melakukan tradisi gerakan senyapnya seperti biasa untuk merangkul sang aktor politik tersebut satukan visi memajukan bangsa, melalui konsolidasi politik secara senyap, sehingga sumber kegaduhan dapat ditekan dan dinamika bangsa dapat lebih terakselerasikan?

#SalamPencerahan

Dipublikasikan oleh :
CENTER STUDY REPUBLIC ENLIGHTMENT FOR PROGESSIF MOVEMENT (CS REFORM)

Foto header: Danau Lau Kawar di kaki Gunung Sinabung (Dataran Tinggi Karo)





One thought on “Kolom W. Wisnu Aji: 5 Petunjuk Mencari Aktor Politik di Balik Chaos

  1. “Ataukah, Presiden Jokowi melakukan tradisi gerakan senyapnya seperti biasa untuk merangkul sang aktor politik tersebut satukan visi memajukan bangsa, melalui konsolidasi politik secara senyap, sehingga sumber kegaduhan dapat ditekan dan dinamika bangsa dapat lebih terakselerasikan?”

    Ketika kampanye Hillary Clinton kontra Trump terlihat sangat rame dan jadi ‘hiburan’ juga. Termasuk cara ‘cabul’ menghina wanita, saling tuduh mata-mata asing, tak bayar pajak dsb, dsb. Rame memang.

    Bagaimana ucapan Hillary dan Trump setelah selesai dan Trump menang. Kedua orang ini bikin sambutan masing-masing yang sangat menyentuh dan membanggakan bagi nation AS. Logika dan pikiran waras demi nation dan kesatuan nation AS terlihat sangat diutamakan. Dalam hal itu kedua orang ini betul-betul jadi contoh dan teladan, bagi semua rakyat banyak maupun politikus dan terutama bagi politikus-politikus ini memang pelajaran.

    Demo 411 sudah jelas bikin ‘permusuhan’, saling menjatuhkan atau ‘mau menjatuhkan presiden’ seperti permusuhan di kampanye Clinton-Trump. Tetapi pidato kedua orang ini setelah itu sangat menyejukkan suasana. Demo 411 sudah bikin kekacauan, tetapi juga pelajaran yang sangat berharga, banyak yang bisa belajar dari situ. Sudah jelas juga bahwa presiden tidak bisa dijatuhkan dari demo 411, juga tidak mungkin menjatuhkan Ahok, karena masih harus butuh pembuktian penistaan agama itu.

    Dari segi bahasa sudah jelas bahwa ayat 51 hanya dipakai sebagai alat untuk berbohong. Menggunakan agama sebagai alat untuk berbohong atau menipu adalah yang sudah sering dibikin si pembohong di mana saja di dunia ini. Karena itu juga pemimpin spiritual terkenal Dalai Lama juga pernah bilang bahwa ‘religion has become an instrument to cheat people’ katanya. Ada kesejajaran dengan apa yang diucapkan oleh Ahok.

    Kekeliruan yang terjadi dalam pidato Ahok ialah kekeliruan karena pebedaan kultur atau perbedaan emosi, perbedaan perasaan, pasti bisa diterima. Dan dalam soal perasaan atau emosi ini mestinya orang-orang pulau Seribu itulah yang harusnya tersinggung karena mendengar langsung. Tetapi mereka tak punya reaksi emosi sama sekali. Reaksi itu malah diluar pulau Seribu, bahkan diluar Jakarta dan diluar Jawa juga. Dan ini semua dicurahkan atau dipusatkan di demo 411. Bagaimana koq bisa begitu? Kepentingan politik tadi. Persis seperti HC dab DT ketika kampanye itu.

    HC sekarang sudah mengerti betul apa yang dia tadinya tak perlu katakan tetapi sudah mengatakan, begitu juga DT sama halnya, bahkan bagi DT harus lebih banyak, lebih serius dan lebih mendalam memikirkan janji-janjinya untuk bisa dipenuhi setelah dia pindah ke Gedung Putih. Keluar biasaan yang terjadi ialah akhirnya kedua orang bermusuhan ini sudah saling mengakui dan saling menghargai! Demi keutuhan nasional bangsa Amerika itu.

    Demo 411 dengan semua pelajarannya sudah bisa dipahami masing-masing pihak. Dan presiden Jokowi sudah ambil jalan jernih, supaya ‘dinamika bangsa dapat lebih terakselerasikan’, artinya kepentingan nasional NKRI itu.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.