Kolom M.U. Ginting: AHOK TERNYATA BISA BERUBAH

ahok-64



M.U. GintingKontradiksi adalah tenaga penggerak perubahan dan perkembangan. Kontradiksi berupa serangan dan tuduhan bertubi-tubi terhadap dirinya bikin dia terpaksa berubah. Ahok sendiri pernah bilang kalau dia ya itu saja apa adanya, artinya ‘tidak bisa berubah’. Tetapi kenyataan apa yang terjadi, di luar pengetahuan dan kesedaran Ahok sendiri malah yang namanya Ahok sudah berubah.

Tidak ada yang tetap, artinya semua berubah. Jangan sekali-kali menetapkan kalau diri anda tidak bisa berubah atau karena tidak mau berubah. Yang tetap hanya perubahan itu sendiri.

Bagi perorangan, cepat tidaknya tergantung situasi intern dan extern. Bagi Ahok serangan yang seakan-akan sudah mematikan itu. Situasi internnya Ahok selama ini bertahan atau defensif. Sebenarnya dia dituduh menistakan agama kan mestinya tuduhan berat sekali, dan tidak benar.

ahok-65Tuduhan itu sendiri sebenarnya adalah penghinaan bagi pribadi Ahok. Dia mestinya berhak mengadukan ke Bareskrim bahwa dia dihina dengan tuduhan menghina itu. Apalagi nanti kalau terbukti di pengadilan bahwa Ahok tidak bersalah, maka bisa dituntut balik penghinaan besar-besaran atas diri Ahok dari pihak muslim FPI dan modelnya. Apalagi kalau Polri satu waktu akan menunjukkan bukti-bukti adanya usaha makar di balik semua Demo 411 atau 212, tentu terbuka kemungkinan besar bagi Ahok untuk ngadu balik.

Ahok kelihatannya lebih mengutamakan kepentingan NKRI, persatuannya dan keutuhannya sebagai satu negara Panasila daripada mementingkan pribadinya. Apakah ini menunjukkan kepatriotisan Ahok atau menunjukkan ketakutannya terhadap tekanan pihak organisasi terduga makar itu, silahkan membuat penilaian masing-masing.  

Kalau Demo 411 dapat dana lebih dari Rp 100 M, tetapi tidak mau secara terus terang memberitahukan dari mana, sedangkan biaya terorisme di Indonesia sudah dijelaskan Panglima TNI dari Australia, Malaysia dan Brunei, bukan mustahil kalau terbuka juga kemungkinan bahwa biaya Demo 411 itu juga datang dari negara lain.




Tidak perlu diragukan bahwa tujuan terorisme dan tujuan makar seperti disinyalir oleh Kapolri dari Demo 212 sebagai lanjutan dari 411, datang dari sumber yang sama yaitu kelompok Divide and Conquer Internasional (DCI). Organisasi ini jugalah yang telah berhasil mengadu domba rakyat Indonesia bikin teror pembunuhan 3 juta orang 1965 yang telah berhasil memindahkan hak dan hasil SDA negreri Indonesia ke tangan orang asing dari organsiasi DCI itu.

Dengan semua kelicikannya dengan memanfaatkan kontradiksi (pertentangan) yang serba ‘laten’ di dalam negeri seperti antara Islam kontra orang kafir. Soal biaya Rp 100 M atau lebih tidaklah ada artinya dibandingkan dengan hasil penjarahan emas miliaran dolar di Papua.

“Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar. Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar,” aku KH Bachtiar Nasir (GNPF-MUI) dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta [Selasa 1/11] (indonesiasatu.co).





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.