Ada Apa di Lembaga Pendidikan Non Formal Keagamaan?

Foto: Goresan Pena Generasi Muda




Oleh: Sofyan Kaban

Untuk menghidari gejolak sosial dalam jangka panjang, saya kira harus dimulai dari pendidikan, terutama dari sub sektor pendidikan non formal keagamaan. Perubahan pola pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan keagamaan teradisional, pemerintah harus hadir memberikan bantuan SDM untuk pengajar, sarana dan dana. Dengan begitu, lembaga-lembaga itu mampu memberikan ilmu pengetahuan umum kepada anak didiknya.


Masih banyak lembaga pendidikan non formal keagamaan menanamkan paradigma lama kepada anak didiknya; bahwa ilmu agama dapat digunakan mengatasi semua persoalan kehidupan. Ditanamkan juga bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sebagai jembatan untuk masuk ke kehidupan kekal di sorga.

Jadi, menurut pemuka agama yang mereka jadikan panutan, ilmu dunia bukanlah yang utama. Anak didik senantiasa dibawa ke alam fantasi nikmatnya kehidupan di sorga. Tapi, setelah mereka dewasa dan dituntut untuk hidup mandiri, mereka harus berhadapan dengan dunia nyata yang penuh persaingan.

Mereka kalah. Akhirnya terpuruk pada kehiduan yang keras tanpa daya, hidup merangkak sebagai pekerja upah rendah.

Karena jumlah mereka sangat besar, terlihatlah jurang kemiskinan dan jurang kecerdasan di masyarakat sangat nyata. Kondisi sedemikian tentu setiap saat dapat menimbulkan gejolak sosial.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.