69 Tahun Merdeka, Jalan Pangkasilo-Rambai-Penen Tak Pernah Diaspal

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. LUBUK PAKAM. Pemerataan pembangunan melalui Gerakan Deliserdang Membangun (GDSM) yang digaungkan Pemkab Deliserdang disinyalir hanya sebatas pencitraan dan tebar pesona saja. 69 tahun sudah Indonesia Merdeka, akses jalan yang menghubungkan Desa Pangkasilo (Kecamatan STM Hulu) menuju Desa Rambai (Kecamatan STM Hilir) hingga menuju Desa Penen (Kecamatan Biru-biru) Kabupaten Deliserdang kondisinya cukup memprihatinkan karena tidak pernah sekalipun tersentuh aspal.


Menurut keterangan Iskandar Sitepu (42), salah satu warga, akses jalan yang menghubungkan tiga kecamatan di Kabupaten Deliserdang ini kini kondisinya kupak-kapik dan hampir tidak dapat dilalui. Hampir 69 tahun sudah, tidak pernah mendapat perhatian dari Pemkab Deliserdang.

“Sejak Indonesia merdekan hingga saat ini. Jalan kami tidak pernah diaspal sekalipun,” kata Iskandar.

Lanjut dikatakan Iskandar dan juga dibenarkan Lukas Sembiring mewakili warga lainnya, akibat akses jalan tersebut kurang mendapat perhatian, sehingga beberapa desa yang berada di sepanjang jalan tersebut seperti Desa Namolinting, Pangkasilo, Rambai, Penungkiren dan Desa Penen sulit memasarkan hasil pertanian mereka akibat tidak didukung oleh saran infrastruktur jalan yang baik.

“Selama puluhan tahun kami sulit memasarkan hasil pertanian. Pembeli pun enggan datang ke desa kami karena mengelukan jalan rusak. Oleh karena itu, kami terpaksa memikul hasil kebun kami, hingga beberapa kilometer menuju tempat tertentu menunggu pedagang,” keluh mereka.

deliserdang 1Bukan hanya terbentur karena sulitnya memasarkan hasil pertanian mereka, warga ternyata mengeluh anak-anak mereka harus berjalan puluhan kilometer menuju sekolah terdekat karena tidak adanya angkutan yang masuk ke desa mereka.

“Kami berharap supaya Bupati Deliserdang Ashari Tambunan secepatnya memperbaiki jalan kami. Tolong sampaikan pesan kami ini kepada pak bupati. Kasian lah melihat kami,” kata warga tadi kepada Sora Sirulo.

Pantauan Sora Sirulo di sepanjang jalan dari Desa Penen menuju Desa Rambai hingga Desa Namolinting [Selasa 5/8], tampak kondisi jalan cukup memprihatinkan. Jalan seluruhnya bungkak-bangkik sehingga hampir tidak dapat dilalui dengan menggunakan roda empat.

Rina (14) salah satu pelajar yang kebetulan melintas kepada Sora Sirulo mengatakan [Rabu 6/8], terpaksa membawa dua set pakaian bila pergi ke sekolah setiap hari. 

“Kami terpaksa membawa pakaian pengganti. Soalnya kami harus berjalan 6 Kilometer menuju sekolah. Kalau tidak, maka baju seragam akan bau keringat dan cepat kotor,” kata Rina.

Ket Poto: Tampak Beberapa pelajar mengganti baju seragam saat melintasi jalan rusak sejauh 6 Kilometer menuju sekolah mereka.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.