Ada yang Aneh di Kepemimpinan HPI Langkat

Kawal GintingKAWAL GINTING. BAHOROK. Dari pembicaraan dan bisi-bisik dunia wisata Langkat, khususnya di Bukitlawang, terasa ada sesuatu yang aneh dalam beberapa periode terakhir ini dalam kepengurusan DPC Himpunan Pramusiwata Indonesia (HPI), Langkat. Setelah melakukan investigasi, Sora Sirulo menemukan inti dari pembicaraan masyarakat tentang kepemimpin HPI Langkat ini. Ternyata, kepemimpinan DPC HPI Langkat sejak 2008 tak pernah dipenuhi hingga berakhir masa periodenya.

Ketua terpilih sejak tahun 2006-2010 adalah Edo Lingga. Namun, 2 tahun kemudian, tepatnya 2008, dia mengundurkan diri. Posisinya digantikan Bahrumsyah Rangkuti. Setahun memimpin (2009), Bahrumsyah mengundurkn diri. Posisinya dilanjutkan Wakil Ketua, Suhardi. Karena Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang disampaikan oleh Suhardi tidak bisa diterima oleh para anggota, akhirnya Suhardi angkat kaki dari posisi Ketua DPC HPI Langkat.

Kedudukan ketua yang mengurusi tamu/ pemandu wisata saat tracking di kawasan wisata ke berbagai daerah di Sumut diisi oleh Juriat alias Dayat sebagai ketua care taker. 3 bulan kemudian (2010)  diadakan pemilihan. Kala itu, Juriat tidak ikut bursa kandidat dan Julpan Efendi Tarigan terpilih menjadi ketua defenitif.

Setahun menjabat, Julpan terpaksa mundur akibat tidak sehati dengan pengurus inti lainnya. Dia digantikan Sadarata Bangun hingga akhir 2011. Posisi itu juga tidak berlangsung lama. Sadarata juga harus mundur. Dia digantikan oleh Dedi sebagai pelaksana tugas tahun 2012 hingga Mei 2013. Masa periode selayaknya 4 tahun harus diisi oleh beberapa ketua berstatus care taker dan pelaksana tugas.  Hingga digelar pemilihan ketua kali ini,

Masyarakat mengharapkan agar ketua terpilih Bahagia Ginting dapat membenahi hal ini sehingga lebih baik dan bertugas hingga selesai masa periodenya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.