ALEX SINULINGGA PIMPIN PEMBONGKARAN BANGUNAN LIAR DI ATAS DRAINASE DAN TROTOAR

VENESSA NDE GINTINGNDU. MEDAN — Tim gabungan yang dikoordinir oleh Satpol PP Kota Medan menertibkan bangunan liar yang berada di atas drainase dan trotoar seputaran Jl. Sumarsono (Medan) [Rabu 9/2]. Sebelumnya, Pemko Medan sudah melarang warga mendirikan bangunan di atas drainase dan trotoar.

Selain mengganggu estetika kota,  keberadaan bangunan liar memicu terjadinya banjir.

Plt. Camat Medan (Helvetia Alex Sinulingga) memimpin langsung penertiban bangunan liar tersebut. Sebelum penertiban dilakukan, lebih dahulu melaksanakan apel di halaman Kantor Lurah Helvetia Tengah Jl. Matahari Raya. 

Tim ini adalah gabungan dari unsur Satpol PP Kota Medan, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum (PU), jajaran Kecamatan Medan Helvetia, lurah, Kepling, personil P3SU, Babinsa dan Babinkamtibmas

Usai apel, tim gabungan langsung bergerak menuju lokasi dan membongkar bangunan liar. Selain menggunakan palu besar, pembongkaran juga didukung 1 unit  eskavator milik Dinas PU guna membongkar bangunan semi permanen di atas drainase.

Proses pembongkaran berjalan lancar. Tak satupun pemilik bangunan yang berupaya menghalangi pembongkaran.

Menurut Alex, sebelumnya telah diberikan surat peringatan tiga kali untuk membongkar sendiri bangunannya yang telah melanggar peraturan. Namun, surat peringatan tidak diindahkan sehingga tim gabungan turun melakukan pembongkaran.

“Pembongkaran ini dilakukan untuk menertibkan bangunan liar yang dibangun di atas drainase dan trotoar. Kita melakukan pembongkaran bersama tim gabungan sebagai wujud kolaborasi yang selama ini digaungkan oleh Wali Kota,” kata Alex.

Dikatakan Alex, bangunan liar yang ditertibkan berada di dua kelurahan yakni Kelurahan Helvetia dan Helvetia Tengah. Selain memberikan surat peringatan, imbuhnya, juga telah dilakukan pendekatan persuasif melalui lurah dan Kepling dengan meminta pemilik bangunan membongkar sendiri bangunannya.

“Alhamdulillah hampir 80% warga sudah melakukan pembongkaran sendiri.  Pembongkaran yang kita lakukan tinggal 20% lagi,” jelasnya.

Alex selanjutnya berharap adanya kolaborasi dari semua pihak, terutama masyarakat guna mendukung pembangunan Kota Medan.

“Kami memohon kepada masyarakat membantu pemerintah dalam menjaga aset pemerintah, salah satunya badan jalan dengan cara tidak membangun bangunan di atas drainase maupun trotoar,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.