FERNANTA BANGUN. JAKARTA. “Amsal Ginting, dokter alumnus Universitas Indonesia 1997 yang adalah seorang pejuang kemanusiaan yang belum lama saya kenal dikabarkan menghembuskan napas terakhir 18 Maret 2015 pukul 23.00, di RS Cipto Mangunkusumo. Meninggalkan anak-anak yang masih kecil dan seorang istri,” tulis Dr. Jonatan Lassa di SatuTimor.com.
Jonatan Lassa adalah putra kelahiran Timor, sekarang bekerja sebagai peneliti pada Nanyang Technological University, Singapura.
Amsal Ginting adalah teman kompak dan teman seangkatanku masuk kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Tahun 1990. Kedatangan jenazah di Bandara Waingapu dihadiri ribuan warga Sumba.
Demikian juga dengan acara pemakamannya yang, selain dihadiri oleh ribuan warga Sumba, juga dihadiri oleh Bupati, Ketua DPRD, Sekda dan pemuka gereja/ masyarakat.
Oleh karena pengabdiannya, Amsal, anak Ginting mergana asal Berastagi ini, sangat dicintai masyarakat Sumba.
Dr. Frans Barus Sp.Paru yang diutus oleh teman-teman sesama angkatan 90 Fakultas Kedokteran UI dalam pidatonya mewakili Dekan FKUI dan teman-teman seangkatan kuliahnya meminta nama dr. Amsal Ginting dijadikan sebagai salah satu nama jalan di Waingapu. Permintaan ini disambut tepuk tangan ribuan tamu yang datang dan disetujui.
Selain nama jalan, juga sebuah taman akan diberi nama dr. Amsal Ginting. Di taman itu, dengan dana dari lintas agama, Amsal membangun Pohon Terang yang menjadi ikon Kota Waingapu.
Papa , Nathan kangen papa ❤️
Penduduk Sumba berterima kasih kepada dr Amsal Ginting karena pengabdiannya. Berastagi dan suku Karo berterima kasih kepada rayat Sumba yang telah memberi penghargaan tinggi kepada putra Karo itu.
MUG