Anak-anak Lingkar Sinabung Tampil Memukau di Kenanga, Medan

kadri boy tariganKADRI B. TARIGAN. MEDAN. 42 pelajar SD Negeri Desa Namanteran dan Desa Sukandebi (Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo) tampil memukau dalam acara Malam Peduli Sinabung di Restoran Kenanga Jl. Jamin Ginting Km-12, Medan [Sabtu 24/10: Malam]. Acara yang digelar oleh relawan muda Laskar Karo Erdilo (LKE) ini menampilkan berbagai karya seni dari anak-anak kawasan lingkar Sinabung setelah mendapat pendidikan khusus sejak bulan Maret 2015 hingga Oktober 2015.

42 siswa yang lolos seleksi yang dilakukan oleh LKE memperlihatkan ketrampilan mereka di 2 panggung mewah seperti tarian tradisional Karo “Roti Manis”, drama musikal tentang Sinabung, puisi, bernyanyi, bermain alat musik tradisional dan pameran foto yang disaksikan ratusan pasang mata pengunjung.

Permainan musik tradisional Karo keteng-keteng menjadi pembuka acara. Aldo Tarigan, seorang murid kelas 6 SD Negeri Namanteran, dengan lugas menyanyikan lagu Taneh Karo Simalem pada awal acara di panggung utama.

lingkar sinabung 2Teman-temannya sebaya mengiringinya dengan menabuh instrumen keteng-keteng yang terbuat dari bambu. Di panggung sebelahnya, seluruh siswa juga diajak menari saat Aldo menyanyikan 3 lagu Karo sekaligus.

Tontonan lainnya yang membuat penonton terpukau adalah drama musikal yang diperankan langsung oleh belasan siswa. Penampilan drama yang menggambarkan kondisi pertanian dan kehidupan di Taneh Karo akibat erupsi Gunung Sinabung membuat sejumlah pengunjung meneteskan air mata.

Salah seorang siswa juga sempat menangis saat berperan menjadi anak dalam drama ini.

“Sedih aku, kak, Deleng Sinabung meletus terus. Kami yang di kampung selalu menderita asal deleng (gunung, red.) meletus,” ungkap Dini, siswa kelas 4 SD Sukandebi saat ditanya pembawa acara, mengapa menangis ketika tampil dalam drama.

Ratusan orang yang datang mengapresiasi keberanian anak-anak lingkar Sinabung bisa tampil dalam kegiatan yang baru pertama kali dilakukan ini. Salah satunya tokoh wanita Karo di Sumut, Ester Junita Gintig.

lingkar sinabung 3“Acara ini sangat bagus, LKE bisa membentuk wadah bagi anak-anak di lingkar Sinabung untuk tampil. Ini pastinya akan membuat mereka semakin kuat meskipun dibayang-bayangi kondisi bencana Sinabung,” terangnya saat hadir dalam kegiatan.

Ester juga sempat menyaksikan sebanyak 25 buah foto hasil karya siswa SD kelas VI yang dipamerkan dan dilelang dalam acara tersebut.

“Saya suka fotografi. Mereka anak-anak yang hebat. Kelas VI SD sudah mampu melakukan pameran dan hasilnya juga bagus-bagus. Ke depannya nanti semoga kita bisa kembali fasilitasi dan mengembangkan kreativitas mereka,” terang bendahara Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Sumut ini.

Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Dedy Sinuhaji menjelaskan awal terbentuknya LKE serta visi dan misi terbentuknya LKE yang fokus pada pendidikan, khususnya di Kabupaten Karo.

“LKE datang dari relawan-relawan muda dengan berbagai profesi namun satu tujuan, yakni membentuk generasi bangsa lebih baik. Kami datang untuk mengajar mereka bukan membawa donasi. Tetapi misi. Agar impian mereka bisa menjadi kenyataan. Untuk memperoleh pendidikan dan kehidupan yang lebih baik,” jelas Dedi.

Acara Malam Peduli Sinabung juga dimeriahkan oleh sejumlah seniman musik dan theater Sumatera Utara antara lain Etnomusikologi USU, Petra Qustic Sibolangit, Theater O, penyanyi muda Plato Ginting, EL Poerba, Wisnu Bangun dll. Seluruh seniman yang tampil dalam acara tersebut sangat mendukung kegiatan amal yang menampilkan anak-anak dari desa di kawasan Gunung Sinabung.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.