Oleh: Usaha B. Barus (Kabanjahe) Biaya Produksi. 1. Sewa Lahan = Rp. 12.000.000,- 2. Gaji Pengelola + Tenaga Kerja = Rp. 25.000.000,- 3. Pemupukan Kimia/Organik/ Biologi/Pengapuran = Rp. 30.000.000,- 4. Pestisida/PPC = Rp. 16.000.000,- 5. Pemangkasan/Herbisida/dll = Rp 5.000.000,- Total Biaya Produksi =Rp. 88.000.000,-Produktifitas = Rp.40.000 Kg. Harga Rata-rata saat ini di tingkat petani = Rp. 4.000,-/Kg. Hasil penjualan = Rp. 160.000.000,- Keuntungan yang diperoleh = Rp. 72.000.000,- Biaya Produksi/Kg = Rp.2.200,-Perhitungan di atas berdasarkan tanaman yang masih sehat, perawatan maximal, harga saprodi dan harga jual jeruk di tingkat petani pada saat ini. Adapun harga saprodi dan harga jual jeruk berfluktuasi.Catatan: – Apabila serangan hama lalat buah mengganas, produksi hanya mencapai 20.000 Kg. Jadi Biaya Produksi/Kg = Rp.4.400,-. Tentu saja petani akan mengalami kerugian sebesar Rp. 8.000.000,-/Ha/Thn. – Dengan kondisi sekarang, di tingkat petani rata-rata biaya produksi berkisar Rp.50 Jt/Ha/Thn. Sementara produksi hanya berkisar 10 Ton/Ha/Thn. – Untuk tahun 2012 dan 2013 petani jeruk Kabupaten Karo kehilangan pendapatan berkisar Rp. 1T/Thn. (10.000 Ha x 20.000 kg x Rp.5.000,-/kg). Post navigationUID 2014 Tampilkan Nyanyian Sinabung Rusak Parah, Jalan STM Hulu–Bangun Purba Butuh Perbaikan