Antara Kartini dan Politeknik Kesehatan Medan

jujuren jujuren 38JUJUREN SITEPU. MEDAN. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara (Jawa Tengah) 21 April 1879 dan meninggal di Rembang (Jawa Tengah) 17 September 1904 pada usia 25 tahun.

Dia adalah sosok perempuan yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan serta merupakan pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Karena tekad bulat dan perbuatannya, ide-ide besarnya telah mampu mengilhami perjuangan kaum perempuan dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, Kartini mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.

Dengan didirikannya yayasan sekolah Kartini pada tahun 1912 di Semarang, pendirian sekolah perempuan berlanjut ke Surabaya, Jogjakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon. Adapun Yayasan Kartini mulai mengembangkan belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuannya. Pada masa sekarang perempuan sudah dapat menikmati hasil yang diperjuangkan oleh R.A Kartini tampak sudah banyak permpuan yang mengecam pendidikan di perguruan tinggi.

Politeknik Kesehatan Medan bertujuan memajukan bangsa dengan mendidik masyarakat di bidang kesehatan dan salah satu jurusannya adalah Kebidanan dimana seluruh mahasiswanya adalah perempuan. Bidan adalah seorang perempuan yang bertanggungjawab dan akuntabel serta bekerja sebagai mitra perempuan dan mendukung perempuan dalam siklus kehidupan perempuan itu sendiri serta meningkatkan taraf hidup perempuan.

Untuk itu, mahasiswa Jurusan Kebidanan harus mengetahui segala kegiatan perempuan di dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, berdandan, menghias ruangan dan lain-lain,. Dalam rangka memperingati hari kelahiran R.A Kartini pada tanggal 21 April 2014 yang lalu, Jurusan Kebidanan Medan mengadakan berbagai lomba. Lomba-lomba yang diadakan adalah memasak nasi goreng, merangkai bunga, fashion show ala Kartini serta cerdas cermat bagi mahasiswa kebidanan dan lomba masak mie goreng bagi para dosen dan lomba merias diri bagi staff laki-laki.

Acara perlombaan ini tidak hanya diikuti oleh dosen-dosen Jurusan Kebidanan tapi juga diikuti oleh dosen-dosen dari Jurusan Keperawatan Gigi serta dihadiri oleh Pembantu Dekan I dan Pembantu Dekan II.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.