Antisipasi Amuk Anak Kuta, Genk Motor Dikirim ke Polres

imanuel 216
Korban Candra Ginting bersama Humas RSU Sembiring, Sentosa Barus ST, di ruang perawatan.

IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Untuk mengantisipasi amuk warga susulan, tersangka anak Genk Motor ‘RNR’ Frans Sembiring (19) warga Jl. Bakti Desa Baru (Kecamatan Pancurbatu) yang melakukan perampasan kereta Smash BK 5997 GY milik Candra Oktavianus Ginting (22) warga Desa Bekukul (Kecamatan Namorambe) yang dirampok segerombolan anak genk motor di Desa Tangkahen (Kecamatan Namorambe) [Senin 11/11:  sekira 18.00 Wib] akhirnya dikirim ke Polres Deliserdang. Hal tersebut dikatakan Kapolsek Namorambe AKP JH Situmorang SH melalui Kanit Reskrimnya Iptu S. Sembiring ketika dikonfirmasi [Selasa 12/11 siang].

“Benar, salah satu tersangka yang sempat dikejar petugas dan akhirnya tertangkap di Pasar 3 Namorambe  bernama Frans Sembiring sudah kita kirim ke Polres Deliserdang,” kata Sembiring.

Lanjut dikatakan Sembiring, sementara kelima rekan tersangka yang semuanya tergabung dalam kelompok Genk Motor ‘RNR’ telah diketahui identitasnya. Anggota kepolisian telah dikerahkan untuk melakukan pengejaran dengan JVS.

“Terkait tentang berkas perkara kasus pencurian dengan pemberatan tersebut, kasusnya kemungkinan akan ditangani oleh Polres Deliserdang. Namun, tidak tertutup kemungkinan berkasnya akan ditangani oleh Polsek Namorambe bila kembali dilimpahkan oleh Polres Deliserdang,” cetusnya.

Sementara, salah satu warga yang minta namanya tidak dikorankan mengatakan kepada wartawan, aksi warga kemarin yang mendatangi Polsek Namorambe adalah aksi spontanitas setelah mengetahui warganya dirampok oleh Genk Motor dan melakukan penganiayaan sehingga korban harus dirawat di rumah sakit.

“Hal ini dilakukan supaya ada efek jera terhadap pelaku pencurian di Namorambe. Kalau hanya ditindak dengan hukum yang berlaku, pelaku mendekam di tahanan hanya hitungan bulanan saja. Massa bertindak main hakim sendiri karena kesal terhadap aparat penegak hukum sekarang ini,” kata pria bertubuh tambun ini.

Di lain sisi, Candra Ginting korban keberingasan Genk Motor ketika ditemui wartawan di lantai 2 No.C6, RSU Sembiring Delitua terlihat masih mendapat perawatan intensif akibat luka pukulan dengan benda keras di bagian mulutnya.

“Pasien Candra Ginting mendapat beberapa jahitan di bibir bahkan satu giginya copot akibat pukulan benda keras,” kata Humas RSU Sembiring Delitua Sentosa Barus ST seraya mengatakan sebelum ditempatkan di ruangan, pasien juga telah diberdemen di ruangan operasi oleh dokter bedah.

Seperti diberitakan sebelumnya, sore itu korban Candra Oktavianus Ginting hendak pulang ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Smash BK 5997 GY usai pulang kuliah.

Setibanya di TKP, dari arah berlawan datang 3 sepeda motor yang ditunggangi komplotan genk motor RNR mebawa Kayu dan senjata tajam. Saat berpapasan, salah seorang dari 6 pelaku langsung memukul mulut  mahasiswa semester 5 jurusan Pertanian ini dengan kayu balok. Seketika itu pula korban terhempas ke aspal.

Melihat mangsanya telah roboh, detik berikutnya, para pelaku langsung mengambil sepeda motor korban. Dengan mulut berlumuran darah, Candra kemudian merangkak meminta bantuan kepada warga sekitar.

Warga setempat yang mengenali korban, melihat aksi para genk motor ini, kemudian menghubungi petugas kepolisian Sektor Namorambe. Mendapat laporan itu, tim Reskrim yang dipimpin langsung Kapolsek AKP JH Situmorang langsung bergerak cepat dan mengejar para perampok tersebut.

Upaya petugas tak sia-sia, di kawasan Lau Burah, Pasar 3 Namorambe, Frans berhasil ditangkap. Selanjutnya bersama barang bukti, Frans  diboyong ke Mapolsek Namorambe guna pemeriksaan lebih lanjut.

Rupanya, ribuan warga Kecamatan Namorambe yang gerah dengan aksi para genk motor yang suka merampok ini langsung mendatangi Mapolsek Namorambe. Mereka ingin melihat wajah begundal jalanan ini. Kapolsek pun mempersilahkan sejumlah perwakilan masa melihat wajah pelaku.

Usai melihat, mereka keluar dan ingin menyampaikan kepada warga lainnya. Ternyata salah seorang personil Polsek Namorambe berinisial Aiptu IB yang melihat massa telah ramai, dia mengeluarkan senjata laras panjang dan mengokangnya. Melihat itu, warga bukannya takut. Dengan beringasnya massa menyeruduk Mapolsek Namorambe dan menghajar pelaku di dalam ruangan juru periksa (Juper) sehingga Frans pun babak belur.

Takut akan terjadi seperti  kejadian beberapa bulan lalu, Kapolsek pun meminta bantuan ke Mapolres Deliserdang. Tak berselang lama, tim Samapta dan  Brimob tiba di Polsek Namorambe dan berhasil menenangkan amarah warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.