Apakah Sukameriah Akan Tinggal Kenangan?

Oleh: Usaha B. Barus (Kabanjahe)

 

Hampir setahun sudah Gunung Sinabung erupsi dan selama itu juga sudah penduduk Desa Sukameriah bersama Desa Bekerah serta Desa Simacem mengungsi menjauh dari desa mereka. Menurut pantauan penulis, diantara ketiga desa itu yang letaknya tidak lebih dari 3 km dari puncak, yang paling parah terkena dampak erupsi dan banjir lahar dingin dari Gunung Sinabung adalah Desa Sukameriah.


Di kawasan itu jugalah belasan korban erupsi Sinabung pada bulan Januari 2014 yang lalu. Kawasan Perladangan antara Desa Sukameriah dengan Perladangan Desa Bekerah ini memang merupakan momok bagi luncuran debu panas dan banjir lahar dingin, sehingga ketebalan debu vulkanik dan batuan magma berserakan menutupi jalan desa, perladangan bahkan sampai menerjang ke perumahan penduduk.

sukameriah 1Pemerintah telah menetapkan ketiga desa ini tidak layak lagi ditinggali dan semua penduduknya akan direlokasi ke daerah yang diangap aman. Walaupun sampai detik ini lahan relokasi belum diketahui dimana pastinya. Juga bantuan berupa ganti rugi lahan pertanian dan perumahan penduduk antara radius 3-5 km juga belum terlaksana.

Belum adanya kepastian nasib pengungsi ini jugalah yang membuat mereka mulai meninggalkan posko pengungsian dan mencari alternatif lain untuk berusaha menyambung kehidupan keluarga dan kebutuhan anak-anak sekolah mereka.

Lalu, sampai kapankah nasib pengungsi akan terkatung-katung terus? Kita berharap agar Pemkab Karo lebih cepat menindaklanjutinya supaya beban penderitaan para pengungsi bisa berkurang.

Bagaimana pula nasib ketiga desa di bawah radius 3 km dari puncak Sinabung? Terutama Desa Sukameriah yang sudah benar-benar terisolasi karena infrastrukturnya terputus akibat batu-batuan magma terbawa arus banjir lahar dingin berserakan menutup jalan-jalan menuju desa tersebut.

Apakah Desa Sukameriah akan tinggal kenangan? Ah, merinding bulu roma ini untuk membayangkannya. Pertanyaan terus berlanjut dibenak saya. Apakah Gunung Sinabung akan terus erupsi sepanjang tahun ke depannya? Apakah Gunung Sinabung akan beristirahat lagi dalam waktu yang lama?

Mungkin para pakar Geologi Kegunungapian yang tahu atau Tuhan lah lebih tahu segala sesuatunya. Tapi apakah kita harus menunggu baru bertindak? Sebaiknya, tidak! Kita harus membuat perencanaan beberapa alternatif. Kita harus berusaha bagaimana mengubah masalah menjadi peluang.


[one_third]Benteng-benteng untuk melindungi kawasan[/one_third]

Kalau dilihat dari arah alur erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Sinabung memang lebih cenderung ke arah Tenggara, yaitu ke arah Desa Sukameriah terusannya ke Dusun Sibintun (Desa Berastepu). Dari pandangan mata seakan-akan tiada penghalang bagi bencana untuk menyergap kawasan itu. Mungkin ke depannya perlu dibuat berupa benteng-benteng untuk melindungi kawasan tersebut dan pembuatan alur untuk mengarahkan luncuran magma, debu panas dan banjir lahar dingin.

Sedangkan Desa Bekerah dan Desa Simacem hanya terkena dampak debu vulkanik saja. Debu panas dan banjir lahar dingin tidak terkena dampaknya terhadap kedua desa ini karena ada “Uruk Tuhan” yang berfungsi sebagai benteng raksasa melindungi nya.

Kini masalah, tetapi ke depannya ini adalah peluang. Begitulah bermain di benak saya melihat situasi dan kondisi Desa Sukameriah pada tanggal 22 Juli 2014 yang lalu. Apabila nanti ke depannya dinyatakan satus Gunung Sinabung sudah aman, kawasan desa ini bisa dijadikan sebagai tempat objek “Wisata kegunungapian”. Sementara perumahan penduduk yang sudah rusak maupun yang masih utuh jangan diganggu dan dijadikan menjadi museum alami sebagaimana apa adanya.

sukameriah 2Kawasan ini ditata baik dengan membuat jalan-jalan lintas wisata, beberapa pondok wisata, penanaman pohon-pohon kayu pinus dan tentu saja dengan pemandu-pemandu wisata yang terlatih. Dengan demikian, kawasan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Apalagi daerah kabupaten Karo mempunyai sejarah kegunungapian lainnya seperti Gunung Sibayak di Berastagi dan Gunung Toba di Tongging.

Dalam waktu dekat akan diresmikan pula Geopark Toba yang mencakup 7 Kabupaten di kawasan Danau Toba. Kabupaten Karo salah satu termasuk di dalamnya. Tentu saja peluang emas ini akan sangat disayangkan bila kita menyia-nyiakannya.

Buat teman-teman yang perduli kawasan Erupsi Gunung Sinabung, mari kita satukan hati dan langkah kita. Kita berikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten/Provinsi/Pusat. Jangan kita biarkan Bencana Erupsi berlalu begitu saja, jangan biarkan Desa Sukameriah akan tinggal kenangan dan mari kita rebut peluang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.