EDY S. GINTING | BERASTAGI | Kepolisian RI tengah gencarnya memberantas kasus-kasus penyakit masyarakat seperti halnya perjudian, khususnya judi online. Warga berharap Kepolisian RI juga menutup dan menangkap pelaku arisan online yang merugikan masyarakat.
Admin penyedia jasa arisan online diduga sebagai modus penipuan sehingga korban tergiur dan mengalami kerugian dengan jumlah besar.
Tentunya hal ini membuat sebagian masyarakat resah atas adanya arisan online yang dapat diakses melalui group WA. Seperti yang dialami oleh seorang warga Berastagi berinisial TS (23). Dia terjerumus ikut arisan online bernama “Arisan Menurun 10 Juta” yang beranggotakan sebanyak 9 orang.
Menurut TS (23), dia mengikuti arisan ini sejak sekitar setahun. Awalnya dia menerima uang arisan sebesar Rp. 10 Juta, yang pada prakteknya diberikan padanya sebanyak Rp. 8. 250. 000. Sesuai peraturan, dia harus membayar uang tersebut sebanyak Rp.1.400.000 dikali 10, sehingga jumlah totalnya Rp.14 juta.
Akibat tingginya bunga uang arisan, TS bingung mencari uang untuk membayarnya. Selain bingung mencari uang pembayarnya, TS mengalami berbagai tekanan dari salah seorang admin group berinisial R. Menurut TS, dirinya kerap menerima tekanan dari pihak admin agar segera melunasi hutang arisan.
R yang merupakan admin group ketika dikonfirmasi wartawan berjanji akan menerangkannya kepada wartawan tentang arisan mereka, tapi penerangannya tak kunjung datang. R tidak juga mengirimkan rekaman penjelasannya melalui WA sebagaimana dijanjikannya.