ASIASENS INVESTMENT TELAH DISETUJUI OLEH AMWAL UNTUK MICROFINANCE SAE DI MESIR — Menambahkan Langkah Baru dalam Globalisasi Teknologi Keuangan

ITA APULINA TARIGAN | TANGERANG | Pada tanggal 22 Desember 2022, ASIASENS INVESTMENT menerima surat persetujuan dari Amwal for Microfinance SAE, untuk lisensi peminjaman berbasis online tertinggi di Mesir. Ini menandakan proses globalisasi fintech ASIASENS INVESTMENT melangkah lebih maju lagi setelah menerima persetujuan untuk lisensi keuangan online OJK Indosaku di Indonesia pada tahun 2021.

Sebagai negara terpadat ke tiga di Afrika dengan populasi 109 juta, Mesir memiliki ekonomi makro yang baik.

Pada tahun 2021, PDB per kapita domestik sekitar 4.000 dolar AS. Selain itu, karena tingkat jangkauan Internetnya yang tinggi dan perkembangan bisnis e-commerce yang pesat, Mesir menyediakan lahan pasar yang alami untuk penerapan teknologi keuangan digital.

Otoritas Mesir sangat mendukung pula perkembangan keuangan digital. Mantan wakil menteri eksekutif Kementerian Investasi Mesir (An Yasan) pernah mengatakan bahwa industri keuangan digital di Mesir memiliki ruang perkembangan yang sangat besar serta memiliki peluang dan prospek pengembangan investasi yang baik.

Menurut laporan sebelumnya yang dirilis oleh Bank Sentral Mesir, industri keuangan digital Mesir berhasil menarik investasi sebesar 791 juta dolar AS pada tahun 2021. Ini menjadikannya salah satu negara keuangan digital paling aktif di Afrika. Menurut statistik, pada tahun 2014, hanya ada dua perusahaan yang berkaitan dengan keuangan digital di Mesir.

Jumlahnya meningkat menjadi 112 pada tahun 2021, peningkatan 55 kali lipat. Dalam lima tahun terakhir, volume transaksi keuangan online telah meningkat hampir 10 kali lipat.

Manfaat ganda dari pasar dan kebijakan telah memungkinkan teknologi keuangan Mesir berkembang pesat.

Lisensi yang diperoleh ASIASENS INVESTMENT kali ini adalah Amwal for Microfinance SAE yang disetujui oleh Otoritas Keuangan Mesir. Saat ini, hanya ada 18 lisensi serupa di dunia.

Menurut pemahaman bahwa pada Agustus 2020, Komite Usaha Kecil dan Menengah Dewan Perwakilan Rakyat Mesir menyetujui enam amandemen yang diajukan oleh Otoritas Pengawas Keuangan terhadap Undang-Undang Microfinance tahun 2014. Ini mencakup pemberi pinjaman UKM profesional (termasuk perusahaan keuangan dan LSM) akan tunduk pada undang-undang Microfinance. Modal yang diperlukan untuk pemberi pinjaman usaha kecil dan menengah adalah 20 juta pound Mesir, sedangkan persyaratan untuk peminjam Microfinance adalah 5 juta pound Mesir, dll.

Persetujuan lisensi kali ini sepenuhnya menunjukkan kemampuan profesional dan kekuatan finansial ASIASENS INVESTMENT.

ASIASENS INVESTMENT selalu menerapkan filosofi bisnis “Berkembang tanpa melupakan stabilitas, stabilitas tanpa melupakan perkembangan”. Strategi bisnis teknologi keuangannya seringkali mengingatkan kita pada Grup Home Credit perusahaan terkenal di dunia, tetapi teknologi keuangan hanya berupa salah satu dalam perencanaan strategisnya.

Sebagai salah satu industrinya, grup saat ini berfokus pada pengembangan e-commerce kecantikan dan bisnis pembayaran digital di Asia Tenggara dan Amerika Selatan, serta telah pula memulai platform e-commerce.

Akankah loop tertutup antara e-commerce kecantikan dan teknologi keuangan dan pembayaran digital menciptakan percikan api yang berbeda? Mari kita tunggu dan lihat di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.