Tanggapan atas Tanggapan M.U. Ginting tentang Pendidikan Anak dan Remaja

Oleh: Herlina Surbakti (Medan)

 

herlina 3Dalam menanggapi tulisan saya sebelumnya, M.U. Ginting berkata: “Bagaimana mengajarkan tanggapan yang positif bagi guru-guru Indonesia sekarang pastilah rumit. Soalnya, ini adalah hal yang baru bagi mereka. Banyak halangan, kultural maupun pendidikan guru sendiri tak pernah terpikir ke sana. Pekerjaan cooperative dan collaborative tak akan pernah jalan kalau tak ada feedback positif di kalangan siswa. Apalagi kalau yang ada hanya negatif.”

Sebenarnya tidak sesulit yang diperkirakan untuk melatih guru-guru kita untuk mengajarkan memberi tanggapan positif kalau kita mengerti apa yang harus dilakukan. Semua guru yang berpengalaman dan belum berpengalaman, murid-murid dan mahasiswa harus dilatih dalam pembelajaran co-operative dan collaborative.

Pembelajaran ini harus langsung dilakukan pada waktu training. Yaitu training hari Sabtu dan langsung praktek hari Senin dan berikutnya sampai hari Jumat. Training lagi hari Sabtu dan praktek lagi demikian seterusnya sampai lima kali pertemuan.

Saya sudah melakukannya di sekolah-sekolah utama di Jakarta sejak tahun 2005 sampai tahun 2008 melalui iEARN bekerjasama dengan ASPNET/KNIU-UNESCO. Pelatihan awal berlangsung untuk lima hari pertemuan saja (kira-kira 40 jam kontak). Semua guru-guru yang saya latih selama tiga bulan sudah go internasional. Beberapa sudah menjadi pelatih nasional dan, beberapa hari lalu, ibu guru Saara Suaib Hanafi (SMA Al Azhar) mendapat penghargaan internasioanl dari Microsoft. Saya harus jujur bahwa niat saya pulang kampung adalah menyebarkan ilmu ini kepada guru-guru kita di Sumatera Utara khususnya guru-guru di Taneh Karo.

Berikut ini adalah komentar salah seorang peserta pelatihan yang baru saja mendapat penghargaa internasional:

Being one of Microsoft Innovative Expert Educators means a lot for my teaching experience. Saara Suaib Hanafi buat teman2 yang dah nge-like thanks a lot. Please share to others agar guru Indonesia Berjaya.

Salah satu yang nge-like my Teacher ibu Surbakti Herlina,… Mam… ini hasil belajar kita di setiap Sabtu juga loh di tahun 2005 yang menyenangkan itu. Thanks a lot ya bu ….

Saara Suaib Hanafi Ibu Surbakti Herlina… The materials are the things we did in 2005, Mam. What a productive year!


[one_third]Mengenai introvert dan extrovert[/one_third]

Saya adalah seorang yang sangat introvert pada waktu muda tetapi dengan pelatihan character building yang saya peroleh di Amerika Serikat dan harus berada di lingkungan orang-orang Inggris di Inggris dan orang-orang Amerika di Amerika mau tidak mau saya harus bergaul dan berbicara. Sekarang saya sudah menjadi orang yang agak berimbang yaitu ada kalanya saya extrovert dan ada kalanya saya menjadi introvert.

Saya tidak akan diam saja apabila saya melihat ada sesuatu yang salah dan saya dapat membantu untuk memperbaikinya. Pepatah lama mengatakan bahwa “Silence is Gold” tentu ini benar pada waktu tertentu dan ada kalanya dimana kita harus TIDAK DIAM saja. Contohnya mengatakan bahwa:” KARO BUKAN BATAK” dan banyak lagi yang harus kita nyatakan secara langsung.

3 thoughts on “Tanggapan atas Tanggapan M.U. Ginting tentang Pendidikan Anak dan Remaja

  1. Terima kasih saya haturkan kepada dua orang yaitu MUG dan KEMPURAJALEMBING. yang telah menanggapi tulisan saya diatas. Sebenarnya yang bagus itu adalah programnya. Saya tahu itu karena hampir semua trainee yang mengikuti pelatihan yang saya lakukan di Jakarta, Bogor maupun Meulaboh berubah menjadi guru-guru yang kreatif. Semua guru mengatakan bahwa dengan pelatihan ini mereka sudah tidak perlu lagi berteriak teriak di depan kelas karena yang aktive adalah siswa-siwanya dengan guru sebagai fasilitatornya. Sewaktu saya memberi training pun pekerjaan saya di kelas training hanya memberi instruksi dan selebihnya para trainee yang melakukannya. Pada awalnya memang waktu untuk persiapannya agak rumit. Tetapi semua bahan bisa kita pakai berulang-ulang. Target yang akan langsung memperoleh kegunaannya adalah para guru, mahasiswa dan siswa SMA. Karena mereka ini akan memerlukannya untuk mempersiapkan diri untuk mencari pekerjaan kemudian bekerja. Saya yakin anak yang sudah mengikuti pelatihan ini akan mampu merencanakan kehidupan mereka untuk masa yang akan datang. Peltihan ini akan membantu peserta untuk menguatkan kepercayaan diri untuk mengatur kehidupan mereka menjadi lebih baik dan juga akan mampu memberdayakan technology dengan baik, membuat pilihan-pilihan yang lebih baik dan akan memberikan mereka alat-alat yang dibutuhkan untuk menavigasi kehidupan mereka secara efisien dan efektif.Mejuah-juah.

  2. “Sebenarnya tidak sesulit yang diperkirakan untuk melatih guru-guru kita untuk mengajarkan memberi tanggapan positif kalau kita mengerti apa yang harus dilakukan. Semua guru yang berpengalaman dan belum berpengalaman, murid-murid dan mahasiswa harus dilatih dalam pembelajaran co-operative dan collaborative.
    Pembelajaran ini harus langsung dilakukan pada waktu training. Yaitu training hari Sabtu dan langsung praktek hari Senin dan berikutnya sampai hari Jumat. Training lagi hari Sabtu dan praktek lagi demikian seterusnya sampai lima kali pertemuan.”

    Tulisan ibu Herlina Surbakti sangat ‘Super Sekali” dan untuk tulisan super seperti ini mungkin harus ada prakteknya, dan praktek (pelatihan) seperti yang ibu Herlina Surbakti sampaikan di atas saya rasa sangat bagus sekali jika dilakukan di Tanah Karo, mengingat bahwa Orang orang karo yang ada di Tanah Karo kebanyakan memiliki sifat yang Introvet daripa extrovet. JIka pelatihan seperti yg ibu Herlina Utarakan dapat berhasil di Tanah Karo maka akan banyak sekali muncul individu2 baru yg penuh semangat menyuarakan hal hal positif dan membangun terutama di kalangan guru, mahasiswa dan siswa. dan tidak menutup kemungkinan pelatihan yg penuh jiwa positif ini dapat dilakukan diantara kalangan orang tua (nande-nande dan perbapan serta anak muda tanggung) sehingga kita akan mendengar suara2 positif di seantero jagat Karo Simalem.

    “Salam Positif Buat Taneh Karo Mejuah-juah”

  3. “Saya tidak akan diam saja apabila saya melihat ada sesuatu yang salah dan saya dapat membantu untuk memperbaikinya. Pepatah lama mengatakan bahwa “Silence is Gold” tentu ini benar pada waktu tertentu dan ada kalanya dimana kita harus TIDAK DIAM saja. Contohnya mengatakan bahwa:” KARO BUKAN BATAK” dan banyak lagi yang harus kita nyatakan secara langsung.”

    Perubahan nyata dari praktek dan pengalaman yang kemudiam membikin kesimpulan ilmiah perubahan segi-segi negatif introvert ke pembawaan positif dengan pelatihan character building dalam pekerjaan yang dihadapi sehari-hari.

    Kita lihat juga perubahan yang disemangati dengan KBB, dengan mengatakan langsung, terus-terang tanpa menyembunyikan sesuati . . . memangnya juga apa ada yang mau disembunyikan? Era opennes (transparansi) adalah penyelamat bagi semua kegelapan, termasuk pengaruh gelap kolonial membatakkan Karo selama berabad-abad. Kita ‘tidak akan diam saja kalau ‘melihat ada sesuatu yang salah dan dapat membantu untuk memperbaikinya’

    Dengan filsafat hidupnya yang kompatibel dengan perkembangan dunia (win win solution) Karo akan menjadi perintis canggih dalam perkembangan kemanusiaan, dengan tugas pertama KBB. Karo tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal ini kalau tak punya tempat berdiri yang kuat: Karo sebagai suku utuh dan daerah utuh tempat berkembang kultur, kekuasaan dan ekonominya.Karo culture and norms addalah tempat berpijak suku Karo, tanpa mana tak ada Karo sebagai satu culture entity tersendiri. Orang-orang Karo (kalau masih ada) yang menganggap dirinya bagian dari Batak bisa mulai mempelajari sendiri, apakah definisi lama itu masih berlaku. Karo dan juga Gayo sudah ada 5000 tahun sebelum orang Batak datang ke Sumatera. Jadi selisih tahunnya sudah terlalu banyak untuk bisa digolongkan ke bagian dari Batak. Penemuan arkeologi di Kebayaken (Karo Gayo 7400 th) dan pendapat Bungaran Simanjuntak mengatakan bahwa Batak datang dair Pilipina/Taiwan baru sekitar 2500-3000 th lalu. Kalau setelah penemuan ilmiah ini masih ada juga yang mengatakan Karo sebagai Batak, sungguh sangat ngawur yang tak ada gunanya kalaupun tidak sangat memalukan karena kurang info/pengetahuan.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.