Bakat Catur Karo Terus Menggeliat

Joy Suranta Tarigan (Depok)

 

Joy Suranta Tarigansatur 3Saat arisan kelompok merga Tarigan dan beru Tarigan di Pekan Cisalak, si putra sulung menghampiri ayahnya dan berkata: “Pak, minta uang 3 ribu buat beli teh manis di warung.” Lalu, diapun pergi dan tidak kembali lagi hingga orangtuanya mencari-cari saat arisan telah usai.

Ayahnya kemudian menemukan si putra sulung yang masih kanak-kanak ini sedang bermain catur di waung kopi dengan teman karibnya.

Telah sekitar 10 menit aku berdiri di sebelah mereka. Mereka tak melirik sama sekali dan bahkan mungkin tidak menyadari aku berdiri sedari tadi di sebelah mereka. Tampaknya, apa yang kualami di masa kecil berulang kembali. Bukan karena aku seperti putraku ini sangat getol bermain catur, tapi karena ayahku, kakek dari putraku yang getol bermain catur di warung kopi sewaktu kami tinggal di Kabanjahe (Dataran Tinggi Karo).

Dulu, semasih anak-anak, aku sering disuruh ibu memanggil ayah ke warung (kami sebut kede kopi dalam bahasa Karo) untuk mengajak ayah makan bersama. Seringkali aku telah lama berdiri di sebelah ayah dan ayah tidak menoleh sama sekali karena asyik bermain catur dengan temannya. Mereka bagaikan telah masuk ke dalam dunia lain meski tubuh mereka ada di sekitar kita. Apalagi, sebagaimana umumnya laki-laki bermain catur, mereka berpikir sambil bernyanyi atau saling jawab mengikuti “kisah” permainan catur mereka.

Ayahku memang terkenal sebagai salah seorang pemain catur handal di Kabanjahe. Tapi, tak ada satupun kami anak-anaknya yang mengikuti jejaknya. Kini, setelah dewasa dan punya anak-anak, tinggal di Pulau Jawa, dunia ayah kembali muncul di depan mata. Bakat keluarga ternyata menurun ke sang putra sulung.

Bakat Karo sejak jaman pre kolonial, kolonial hingga ke generasi Cerdas Barus, Nasib Ginting dan Monang Sinulingga (ketiganya pernah menjadi pecatur andalan Indonesia di dunia internasional bersama Edhie Handoko, Utut Hadianto, dan Ardiansyah)  tampaknya terus menggeliat di darah anak-anak Karo sampai masa kini dan di mana saja.

One thought on “Bakat Catur Karo Terus Menggeliat

  1. Ha ha ha sudah banyak yang lupa sama MERLEP GINTING . . . ketika main catur dia bukan bernyanyi tetapi makan sirih hehehe . . .

    Sifat senang catur bagi manusia Karo tak lepas juga dari sifat introversinya yang mengutamakan stimulasi intern dalam hidupnya. Berpikir dan berpikir mendalam adalah stimulasi bagi manusia Karo. Karena itu selalu ada kemungkinan jadi pemain catur yang baik dan handal, nasional maupun internasional.

    Permainan catur Karo sekarang diintensifkan lagi akan banyak membantu perkembangan yang pasti bisa menakjubkan bagi pemikir catur Karo atau catur pada umumnya.

    Maju terus anak-anak muda Karo!

    MUG

Leave a Reply to MUG Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.