BASTANTA P. SEMBIRING. JAMBI. Siapa yang tidak kenal Zumi Zola Zulkifli? Pria kelahiran Jakarta 31 Maret 1980 ini adalah seorang aktor dan juga politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang digadang-gadang menjadi Calon Gubernur Jambi di Pilkada Desember 2015 ini.
Di dunia perpolitikan Jambi, peria 35 tahun berdarah Melayu Jambi ini tidak diragukan lagi sepak terjangnya. Tampaknya, dia mewarisi sepak terjang sang ayah, Zulkifli Nurdin, mantan Gubernur Jambi (1999 – 2004).
Bersama Ambo Tang, 2011 lalu, beliau maju sebagai calon Bupati di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan hasilnya beliau beroleh restu dari rakyat Tanjab-Tim, menghantarkannya sebagai Bupati Tanjabtim ke dua (Periode 2011 – 2016).
Minggu 5 April 2015 lalu, saat sebagian masyarakat Suban sibuk dalam kegiatan Paskah, sebahagian masyarakat lainnya di Simpang Rambutan, Desa Suban, memperoleh kejutan yang tak diduga-duga dari mantan aktor yang telah membintangi setidaknya 15 sinetron ini. Salah satu sinetronnya berjudul “Ku t’lah Jatuh Cinta”, dimana dia bermain dengan beberapa bintang lainnya, seperti Agnes Monica, Irwansyah, Shela Marcia Joseph, dan Lidya Kharismawati.
Pria tampan ini tiba-tiba saja muncul di Pasar Pekan Simpang Rambutan di Desa Suban (Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi). Sontak masyarakat yang tersadar kemudian mengerumuninya dan mengelu-elukan namanya dengan memanggil “Zumi…. Zola… Zumi… Zumi….” Tidak sedikit yang meminta berfoto bersama dan berebut untuk dapat berjabattangan dengannya.
[one_fourth]terlihat Mahdi Barus; seorang tokoh Karo di Tanjung Jabung Barat[/one_fourth]
Di dalam rombongannya terlihat Mahdi Barus; seorang tokoh Karo di Tanjung Jabung Barat. Mengingat penduduk Simpang Rambutan mayoritas dari etnis Karo, Batak, Jawa, dan Melayu, beliau menyapa dan berdiskusi dengan warga setempat. Kedatangannya ini sangat disyukuri oleh warga. Mereka berharap Suban terkhususnya lagi Simpang Rambutan akan lebih diperhatikan.
Sosok yang tampan, sederhana, santun, dan ramah ini tiba-tiba menjadi trending topic di kalangan warga Suban. Dalam pantauan Sora Sirulo, hingga pagi tadi [Senin 6/3], nama beliau masih ramai diperbincangkan mulai dari anak-anak hingga ke orang tua.
Semua bercerita tentang Zumi Zola.
Mberat denga tugas kena i Jambi ena adi pinakit B enda mekelek denga. Terusken ertambar janah ndarami tambar si terus menerus semakin lebih ilmiah, terutama adi jena melala ka kalak Karo si terkenal ras berpengaruh. Kejujuren ras keterbukaan Karo enda pe jadi modal mejile kang pasti.
MUG
Mejuah-juah, Mama MUG.
Terlepas dari banyak komentar tentang Bpk. D.D. Sinulingga, Kena Ukur(Karo Jambi), Selamat Barus, dll mereka-mereka ini bisa dikatakan sosok Karo yang disegani dan membuat Karo disegani dan diperhitungkan di Jambi, ditambah aktifitas-aktifitas individu dan komunitas Karo lainnya di segala sektor.
Di sektor perkebunan, baik industri, kelompok, atau individu, orang-orang Karo juga sangat diperhitungkan. Namun, agak disayangkan, masih sering pemberitaan tentang Karo di media dengan embel-embel Batak, sehingga mengkaburkan eksistensi Karo itu.
Kutatap huruf “e” arah kata “ertangke?” -ndu e, kuidah kam senyum e(imaginasi). Hehehe… Mejuah-juah.
Sepertinya orang Karo sudah mulai dihitung, padahal jumlah orang Karo tak akan banyak karena minoritas. Tetapi mengapa sekarang jadi perhitungan? Lanai bagi belo la ertangke?
MUG