Bawa Tape Recorder di Semak-Semak, Warga Tapteng Diarak ke Polsek Biru-biru

tape recorderIMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Elpis Hutasoit (32) terpaksa diarak warga ke Mapolsek Biru-biru Jumat (15/3) sekira pukul 18.15 wib. Nantinya, Elpis diketahui adalah warga Dusun III Aek Lobu Tapiannauli (Tapteng). Pria berperawakan kurus ini,didapati warga sedang berada di semak-semak tidak jauh dari areal perladangan warga. Saat itu, dia,sedang membawa tas berisi pisau, benang, sebuah tape deck merek Polytron serta kartu Bank Britama dan dompet berisi KTP.


Informasi diperoleh Sora Sirulo di Mapolsek Biru-biru menyebutkan, sebelum warga memerogokinya, sehari sebelumnya, warga telah melihat Elpis berkeliling-keliling kampung. Melihat warga asing dengan gelagat mencurigakan, puluhan warga Dusun Rumah Galuh, Desa Rumah Gerat (Kecamatan Biru-biru) yang didominasi kaum laki-laki langsung melakukan pencarian. 

“Seharian kami melakukan pencarian, bang. Kami curiga melihat dia seharian berada di kampung kami. Sementara kami tidak ada mengenal dia,” ujar salah satu warga kepada Sora Sirulo.

Lanjut dikatakan warga ini, setelah puas melakukan pencarian, mereka menemukannya bersembunyi di semak-semak. Waktu itu, dia malah menenteng sebuah tepe recorder. Kami curiga dia adalah pencuri. Maka kami serahkan kepada Polisi,” kata warga tadi.

Elpis Hutasoit, saat dikomfirmasi Sora Sirulo, dia mengatakan sudah 2 hari berada di Medan.

“Saya tersesat, bang. Saya tidak tau jalan pulang. Sebenarnya, saya mau pulang tapi uang saya habis. Tape itu tadi saya curi di rumah warga. Rencananya akan saya jual buat ongkos pulang,” ujar Hutasoit tertunduk.

Kapolsek Biru-biru AKP Mulyadi melalui Kanit Reskrimnya Iptu S. Sembiring ketika dikonfirmasi membenarkanya.

“Kita masih mendalaminya. Kepada warga yang mengaku kehilangan tape recorder agar membuat laporan ke Polsek Biru-biru,” ujarnya.

One thought on “Bawa Tape Recorder di Semak-Semak, Warga Tapteng Diarak ke Polsek Biru-biru

  1. ‘System pengawasan ‘ penduduk lokal yang sangat ampuh. Sangat patut dipuji, juga bahwa warga lokal tidak menghakimi tersangka, tapi menyerahkan ke pihak berwajib.
    Satu contoh baik ‘pelestarian budaya daerah’ atau ‘kearifan lokal’.
    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.