BEASISWA UNIVERSITY OF AUCKLAND — Dukung Mahasiswa Asia Tenggara

QUYEN TRONG HOANG | HO CHI MINH CITY (Vietnam) | Universitas terkemuka di Selandia Baru, University of Auckland, baru saja meluncurkan berbagai jenis beasiswa baru untuk mahasiswa asal Asia Tenggara. Dengan beasiswa ini, mahasiswa memperoleh bantuan keuangan hingga NZD 10.000. Setelah kebijakan penutupan wilayah diakhiri, University of Auckland mendorong mahasiswa Asia Tenggara agar kembali berkuliah, dan meluncurkan University of Auckland ASEAN High Achievers Scholarship.

Pendaftaran beasiswa dibuka pada 10 Oktober mendatang. Beasiswa ini terbuka bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana.

Menurut Interim Director International, University of Auckland, Ainslie Moore, beasiswa tersebut akan disalurkan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Maka, mahasiswa berprestasi akademik dalam perkuliahan sebelumnya dapat mengikuti berbagai jenis program sarjana, master dan diploma pascasarjana secara purnawaktu (full-time).

“Beasiswa ini merupakan investasi penting University of Auckland. Kami ingin menyambut mahasiswa terbaik ke Auckland, khususnya setelah pandemi Covid dan kebijakan karantina wilayah selama beberapa tahun terakhir. Mahasiswa internasional mengusung aspek kemajemukan dan memperkaya kampus kami, serta berperan besar dalam riset dan tenaga kerja Selandia Baru di luar universitas,” ujarnya.

Beasiswa baru ini akan mengurangi kendala keuangan bagi calon mahasiswa di Asia Tenggara, serta membantu mereka beralih dari kegiatan perkuliahan daring dan mengikuti kegiatan perkuliahan tatap muka di kampus.

Deputy Vice-ChancellorStrategic Engagement, University of Auckland (Dr. Erik Lithander) berkata, Covid telah menjadi tantangan berat bagi setiap orang, khususnya mahasiswa internasional kami yang telah lama menghadapi ketidakpastian.

“Kami selalu membantu mereka. Jadi, kami sangat ingin menyambut mereka kembali ke kampus. Sungguh menyenangkan ketika menyaksikan rombongan mahasiswa memadati ruang perkuliahan, berdebat di dalam kelas, serta berkumpul di Albert Park yang indah—seperti inilah kehidupan di kampus yang sebenarnya,” ujar Dr. Erik Lithander.

University of Auckland juga mendukung mahasiswa asal Malaysia, Indonesia dan Thailand dengan menawarkan bantuan belajar daring sebagai program dukungan yang intensif dan dipersonalisasi. Lewat bantuan ini, mahasiswa mampu mencapai target pendidikannya ketika kebijakan penutupan wilayah masih diterapkan. Pembimbing Belajar (Learning Advisor) khusus juga tersedia bagi mahasiswa sarjana dari negara-negara tersebut untuk membantu mereka dalam zona waktu setempat, kapan pun mereka membutuhkan bantuan.

Selama pandemi berlangsung, University of Auckland terus menjalin kemitraan dengan institusi di Asia Tenggara guna mempererat hubungan di wilayah tersebut.

Langkah ini mencakup Nota Kesepahaman dengan Ho Chi Minh City University of Technology guna menyusun beberapa target jangka panjang di bidang-bidang seperti kerja sama riset dan transfer kredit perkuliahan sehingga mahasiswa dapat berkuliah di kedua universitas sepanjang tahun akademik.

Taylors University di Malaysia juga menjadi mitra ternama lain yang bermitra dengan University of Auckland pada masa pandemi. Kemitraan ini membantu mahasiswa mengikuti program Sarjana Ilmu Pendidikan (Bachelor of Education) di Taylor’s University, lalu mengikuti salah satu dari program Sarjana Ilmu Pendidikan atau Sarjana Ilmu Pendidikan Usia Dini (Bachelor of Early Childhood Studies) di University of Auckland setelah berkuliah selama satu tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.