Kini Bengkulu Tahu Mejuah-juah (3 Nafas Likas)

bengkulu 2BRANDY KARO SEKALI. BENGKULU. Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) Rudang-rudang Rafflesia Bengkulu juga mengadakan nonton bareng (nobar) film 3 Nafas Likas yang berlangsung di Mega Mall Cinema 21 Bengkulu [Kamis 16/10]. Sebanyak 32 orang anggota IMKA Bengkulu sangat antusiasi turut hadir dalam acara nobar film yang dianggap bersejarah bagi Suku Karo.

Menurut penuturan Brema Haganta Ginting, salah seorang koordinator acara nobar ini, kepada Sora Sirulo, seminggu sebelum acara nobar dilaksanakan, IMKA Bengkulu sempat bersedih karena mendapat informasi di Kota Bengkulu film 3 Nafas Likas tidak ditayangkan.

“Kami sempat merasa sedih karena seminggu sebelumnya dapat info di Kota Bengkulu tidak ditayangkan padahal kami sudah mendata jumlah peserta yang ikut nobar sekitar 50 orang,” ujarnya.

Keinginan menyaksikan film 3 Nafas Likas akhirnya terwujud. Pada tanggal 16 Oktober, sekitar Pukul 08.00 WIB pagi, IMKA Bengkulu mendapatkan informasi mendadak bahwa film 3 Nafas Likas di Mega Mall Cinema 21 akan ditayangkan.

“Kami langsung mendata siapa saja yang mau ikut dan jumlah pesertanya sudah berkurang dari sebelumnya 50 menjadi 32 orang. Ini akibat ketidakpastian dari pihak bioskop ditambah lagi kesibukan masing-masing peserta,” ujarnya menambahkan.

Brema Haganta Ginting juga mengakui, ketika mereka menuju lokasi noBar, para anggota IMKA Bengkulu sudah tidak sabaran segera menyaksikan film 3 Nafas Likas. Jadwal noBar yang sebelumnya direncanakan pukul 18.30 WIB, tapi ketika tiba di lokasi mereka sudah terlambat sekitar 20 menit.

“Karena sudah terlambat, kami semua akhirnya bersepakat agar tidak tanggung nonton bareng, kemudian kami bersepakat membuat jadwal nobar pada pukul 20.40 WIB” tambahnya.

Kebingungan menunggu waktu yang masih lumayan lama, akhirnya anggota IMKA Bengkulu memutuskan untuk foto-foto bareng dan setelah itu mereka kemudian bersepakat untuk makan bersama.

“Kebetulan di restoran yang kami datangi, si Karo Sekali melihat ada gitar listrik sebagai penghibur, lalu ia mengajak kami untuk nyanyi bareng dan kami menyanyikan Lagu O Taneh karo simalem dan mengucapkan salam Mejuah-juah terhadap orang-orang yang berada di restoran tersebut” ungkap Haganta Ginting.

Ketika jam nobar tiba, anggota IMKA Bengkulu langsung melakukan registrasi dan masuk ke ruangan. Tidak lupa juga mereka mengucapkan ‘Mejuah-juah Likas’ setelah tiba di ruangan yang membuat orang-orang Bengkulu langsung keheranan.

“Orang-orang Bengkulu heran melihat kami mengucapkan mejuah-juah dan memakai beka buluh,” ujar Haganta Ginting.
Haganta menceritakan bagaimana suasana ketika film telah ditayangkan. Terasa hening awalnya. Tapi, seketika, anggota IMKA Bengkulu terharu dan bangga ketika Vino G. Bastian yang menjadi Djamin Ginting dalam film tersebut mengucapkan Mejuah-juah dan terlihat pula memakai beka buluh.

“Ketika Vino yang menjadi Djamin Ginting mengucapkan mejuah-juah dan memakai beka buluh, apa yang kami ucapkan awal masuk ke bioskop tersebut sangat sama dengan ucapan Vino di film tersebut membuat orang-orang non karo yang berada di bioskop akhirnya mengerti,” tuturny.

Haganta Ginting menyebutkan IMKA Bengkulu sangat mengapresiasi Vino G. Bastian sebagai Djamin Ginting di film 3 Nafas Likas. Bahkan sosok Vino telah menjadi pembahasan IMKA Bengkulu hingga pulang dari acara nobar.

“Acung buat Vino. Dia menjadi pembahasan kami sampe pulang. Dia jago merayu, menggombal. Pada saat Vino mengatakan sentabi kel aku, salah kel aku nande Tigan di film 3 Nafas Likas, seorang teman kami yang juga kebetulan beru Tarigan tampak senyum-senyum dan tertawa. Malem kel atena, ntah muat medem e pe kari e lalap jadi ingetenna,” ujar Haganta Ginting mengakhiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.