Kolom Nisa Alwis: BERKEBAYA

Permisi, itu yang bilang “awas murtad” gara-gara kebaya… Sadar tidak, ibunya gurunya neneknya yang luhur budi pekertinya, mereka semua berkebaya. Ko anda bablas, dan tegang begitu, ya?

Sadar tidak, anda dipengaruhi paham wahabi takfiri.

Yang kaku, tidak mengenal seni. Tak paham kearifan lokal, anti segala macam budaya. Jauh… Beda dari Islam ramah yang dibawa Walisanga.

Sadar tidak, anda sudah sangat Ge-er merasa PALING Islami dengan pakaian kekinian. Padahal Allah tidak melihat tubuh dan baju. Ia menilai: hatimu. “Buniyal Islamu ‘ala khomsin”. Sejak kapan baju gamis jadi rukun Islam?

Sadar tidak, anda sudah dijejali ceramah dosa-dosa dan dosa. Tidak tahu hakikat Maqoshid Syariat: hak merdeka. Wanita malah dipenjara dengan wajib membungkus tubuhnya. Aurat itu ‘ar = aib = malu. Sejak kapan kemaluan wanita itu sekujur tubuh?

Sadar tidak, Tanah Air kita ini berharga. Dan kini sedang dilanda paham agama yang melangit. Mengalahkan kewajaran etika dan kewarasan logika. Contohnya kamu, merasa wakil Tuhan, kebaya saja direndahkan. Kapan majunya?

Bisakah #beragama_dg_rileks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.