Buah Jeruk Terbesar di Dunia dari Taneh Karo

Oleh: Brandy Karo Sekali (Kabanjahe)

kacemba 1Hingga saat ini, “Eli’s Orange World” yang berhasil diciptakan oleh peneliti Huang Ah-Hsien dari Institut Pertanian Taiwan disebut-sebut sebagai buah jeruk terbesar di dunia dengan ukuran berat mencapai 0,6 kg. Namun, tahukah kam, bila besar jeruk dengan ukuran 0,6 kg per buah tersebut ternyata masih kalah jauh dengan ukuran jeruk terbesar yang berasal dari Tanah Karo?


Taneh Karo yang terdapat di Sumatera Utara memang terkenal sebagai daerah penghasil jeruk. Tak jarang produk jeruk yang dikenal dengan julukan Jeruk Medan dari daerah ini dengan mudah dapat ditemui di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Jakarta, Bandung dan Surabaya. Namun, jeruk yang biasa dijual di pasaran tersebut ternyata berbeda dengan jeruk terbesar yang dimaksud.

Secara umum, jeruk terbesar dari Taneh Karo dikenal dengan nama lokal Rimo Kacemba. Beberapa desa Karo menyebutnya juga dengan istilah Rimo Tuan dan Rimo Takal. Ukuran besar buah jeruk ini bisa mencapai sebesar ukuran bola kaki dengan berat rata-rata sekitar 2-4 kg/buah. Bila sudah matang, bagian sari jeruk ini akan berwarna merah atau sangat mirip dengan jeruk Bali, meski keberadaannya sangat jauh lebih besar dari jeruk Bali pada umumnya.

Dari segi rasa, rimo kacemba terasa manis dan sedikit agak asam. Bila tidak dikuliti secara baik, akan ada rasa kelat ketika dimakan. Rasa kelat ini umumnya berasal dari kulit jeruk.

Pohon jeruk kacemba biasanya tidak dirawat baik seperti halnya pohon-pohon jeruk yang ditanam untuk tujuan komersil. Pada jaman dulu, selain dikonsumsi, jeruk ini sebenarnya lebih ditujukan dalam pengobatan tradisional Karo yang disebut dengan istilah pangir. Karena itu, pohon jeruk ini juga tidak ditanam secara besar-besaran, melainkan hanya ditanam seperlunya saja.

Pesatnya kemajuan pengobatan secara medis membuat pengobatan tradisional Karo semakin terdesak. Seiring itu pula jeruk kacemba semakin langka di Taneh Karo. Hanya di beberapa desa tertentu jeruk ini masih dapat ditemukan.

Seperti pengakuan dari beberapa warga Karo yang tergabung dalam grup diskusi Facebook, jeruk kacemba memang telah banyak berkurang di Taneh Karo. Namun, dari pengakuan salah satu anggota grup itu,  Ariston Ginting, yang berasal dari Desa Kidupen (Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo), jeruk terbesar di dunia ini masih terdapat di desanya.

“Di Kidupen, jeruk ini masih ada, bila saja belum ditebang saat ini. Pohon jeruk ini terdapat di ladang orangtua kita. Mengingat jeruk ini sering dijadikan sebagai obat, maka saya yakin di ladang orang lain masih banyak terdapat jeruk kacemba di desa kami,” ujar Ariston Ginting.

Mengingat keberadaan jeruk kacemba, yaitu jeruk terbesar yang pernah ditemukan di dunia yang tumbuh secara alami di daerah Karo, sudah sepantasnya keberadaan jeruk ini tetap dijaga agar tidak punah. Dengan dukungan publikasi di media massa, mungkin bisa jadi suatu saat nanti keberadaan jeruk terbesar di dunia, yaitu jeruk kacemba dapat pula dijadikan sebagai ikon pariwisata Taneh Karo. Semoga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.