ITA APULINA TARIGAN. BANYUWANGI. “Eh, itu dia bloodmoonnya,” kata Egia Sitepu kepada kedua temannya saat baru saja berangkat meninggalkan Pantai Merah, Banyuwangi [Sabtu 4/4], menuju pulang ke tempat mereka menginap di rumah seorang teman Winda Utami yang tinggal di Kota Banyuwangi.
Egia Sitepu, Winda Utami dan wartawanndu sedang menghabiskan akhir pekan bersama di Banyuwangi. Meski ketiganya telah mengetahui khabar akan terjadinya peristiwa Bulan Berdarah, minat untuk bisa melihatnya semakin tinggi karena suami Egia, Edi Sembiring, terus mengirimi dari Jakarta berita-berita mengenai Blood Moon atau Bulan Berdarah.
Saat itu, Pkl. 17.45 Wib. Bulan telah setengah tertutup bayangan bumi. Setengahnya lagi berwarna oranye mengarah ke merah.
Sayangnya, pemandangan unik itu tidak dapat kami nikmati dalam waktu yang lama. Tak berapa lama kemudian bulan sepenuhnya tertutup awan.