DIBURU WARGA — Bunga Bangkai Terancam Punah

IMANUEL SITEPU. DELISERDANG — Bunga Bangkai yang mempunyai nama Latin Amorphophallus Titanium keberadaannya terancam punah. Tumbuhan asli Indonesia yang populasinya ditemukan di hutan-hutan Sumatera ini kini diburu warga untuk diambil umbinya dan kemudian dijual.

Harga umbi bunga bangkai cukup fantastis.

Di tingkat pengumpul saja dihargai Rp 2.500/ Kg. Jika sudah dipotong atau diiris tipis lalu dijemur, harganya mencapai lebih dari Rp 100 ribu/ Kg. Wow…

Menemukan tumbuhan bunga bangkai ini memang tidak mudah. Meski sering tumbuh di hutan, akan tetapi bunga bangkai ini paling gampang ditemukan di tanah yang lembab, subur. Misalnya di tepi lembah dan lereng bukit yang letaknya tidak jauh dari aliran mata air atau sungai.

Umbi bunga bangkai cukup lama bertahan di dalam tanah. Biasanya tumbuhnya bergantian antara berbentuk batang dan bunga. Usianya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Sehingga umbinya bisa berukuran raksasa, beratnya dapat mencapai 110 kilogram. Sementara tinggi batang dan bunga bangkai bisa mencapai 4 meter.

Padahal, Bunga Bangkai ini merupakan salah satu bunga terbesar di dunia. Karena eksistensinya yang unik dan langka, bunga ini sebenarnya dilindungi dan dilestarikan. Namun mirisnya, meski perdagangan umbi bunga bangkai ini sudah berlangsung cukup lama, namun aparat penegak hukum tidak pernah melakukan tindakan.

Sangat dikawatirkan, populasi bunga unik yang kerap mengeluarkan aroma busuk seperti bau bangkai ini terancam punah.

Data yang berhasil dihimpun, umbi bunga bangkai sangat banyak manfaatnya. Seperti bahan baku kosmetik, penjernih air, untuk pembuatan lem dan jelly.

Kandungan Glucomannan yang terdapat pada umbi bunga bangkai merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental.

Beberapa tahun terakhir, ekstrak umbi Bunga Bangkai kerap diekspor ke Negara Jepang. Karena perdagangan umbi bunga bangkai cukup menggiurkan, Bunga Bangkai bukan hanya diburu warga di Deli Serdang, namun juga di seluruh kabupaten/ kota di Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.