Balon Bupati Deliserdang dari Suku Karo Telah Muncul

Mion Tarigan SE bersama rombongan memberi kata sambutan dalam acara.

IMANUEL SITEPU. PENEN. “Saya sangat prihatin dan sedih karena infrastruktur jalan di Deliserdang terutama kecamatan yang dihuni mayoritas masyarakat Suku Karo banyak yang rusak bahkan sudah tidak layak dilalui kenderaan,” demikian dikatakan oleh Mion Tarigan SE, tokoh masyarakat Deliserdang, dalam kata sambutanya pada acara pesta Gendang Guro-guro Aron Desa Penen (Kecamatan Biru-biru) yang digelar di losd desa itu [Sabtu 7/1: Malam].


Oleh karena itu, sebagai putra asli Kabupaten Deliserdang, Mion mengaku terpanggil merubah wujud Kabupaten Deliserdang demi kejejahteraan seluruh masyarakat yang berdomisili di 22 kecamatan.

“Sejumlah kecamatan di Deliserdang terlihat jelas masyarakatnya belum merdeka. Buktinya sejak Indonesia Merdeka 71 tahun silam, masih banyak jalan di Deliserdang belum pernah tersentuh aspal. Ini cukup memprihatinkan,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, jika tidak didukung dengan sarana infrastruktur yang baik, bagaimana prekonomian masyarakat bisa lebih baik. Ini sangat mustahil.

Jalan rusak di Biru-biru. Baca beritnya di SINI.

“Saya juga cukup heran mengapa bukan orang Karo yang menjadi Bupati Deliserdang. Padahal mayoritas penduduknya adalah Karo, Melayu dan Jawa. Bupatinya malah dari suku lain yang hanya berpenduduk minoritas. Ini harus kita pikirkan bersama ke depan. Jika tidak, kita sebagai suku mayoritas akan makin tertinggal dalam pembangunan. Kalau saya, saya mau menjual baju saya sendiri, untuk saudara-saudaraku semua,” kata Mion.

Yang cukup saya sesalkan, selama ini saya lihat, Suku Karo paling gampang dipecah belah. Mungkin dengan hanya janji-janji yang tidak pasti dan diiming-imingi dengan uang tak seberapa, sebagian besar Suku Karo mau menjual hati nuraninya.

“Saya sangat sedih melihatnya. Saya berencana mencalonkan diri menjadi Bupati Deliserdang semata-mata bukan karena ambisi. Namun karena merasa prihatin melihat kehidupan masyarakat Deliserdang yang kaya sumber daya alamnya, namun kehiduan masyarakatnya masih memprihatinkan. Mudah mudahan Tuhan memberkati kita semua,” ujar suami Elisabeth Beru Ginting ini dan langsung disambut tepuk tangan gemuruh oleh ribuan warga yang hadir.

Sementara menurut Ketua Karang Taruna Kecamatan Biru-biru, Rahmat Tarigan menjelaskan, Mion Tarigan SE adalah sosok yang sangat peduli terhadap Suku Karo dan memiliki idealisme yang kuat dan sangat dermawan.




“Apa yang diucapkan bang Mion Tarigan tersebut nyata bukan ucapan bohong. Saya pernah mendatangi rumah beliau di Cibubur. Orangnya sangat ramah dan mudah bergaul,” ujar Rahmat Tarigan.

Selain itu, Mion Tarigan memiliki sifat loyalitas sangat tinggi, terutama kepada masyarakat Karo yang tinggal di Jakarta. Untuk mempersatukan Suku Karo, beliau juga telah membangun gedung serba guna untuk tempat berkumpul orang Karo.

“Dia juga salah satu pengurus seni budaya Karo di Jawa. Dia memang sangat peduli dengan Suku Karo,” tuturnya.

Kepala Desa Penen Jhon Wesli Sitepu dan segenap panitia pengenyelenggara pesta Gendang Guro-guro Aron Dese Penen mengucapkan terimakasih kepada Mion Tarigan SE serta para undangan lainya yang telah sudi hadir dalam acara tersebut. Mion Tarigan kemudian diberikan kain kebesaran adat Karo, “uis beka buluh” sebagai ucapan terimakasih dari panitia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.