EDY S. GINTING | KABANJAHE | Polres Tanah Karo mengikuti Upacara Peringatan Hari Bhayangkara Ke – 76 Tahun 2022 secara terpusat melalui Live Streaming dari Akpol Semarang kemarin [Selasa 5/7: Pukul 08.00 WIB].
Category: Peringatan
PERAYAAN HARI BHAYANGKARA 76 DI POLSEK MARDINDING
EDY S. GINTING & DENHAS MAHA | LAU BALENG (Karo Berneh) | Perayaan Hari Bhayangkara ke 76 Tahun 2022 dilaksanakan oleh Polsek Mardinding di Lapangan Apel Mako Polsek Mardinding, Desa Lau Baleng (Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo) (Karo Berneh) [Jumat 1/7].
Kolom Sri Nanti: PEREMPUAN
Sering dipaksa menyembuhkan lukanya sendiri. Dibiarkan diam dalam depresi berkepanjangan. Semuanya lepas tangan, tak perduli. Dengan dalih “lukamu hanya dirimu sendiri yang mampu mengobati, bukan orang lain.”
Jepret Nusantara: BUSANA HARI KARTINI
Oleh: NISA ALWIS Hari Kartini; semangat memajukan perempuan. Kengapa sih Perayaan Kartinian identik parade baju? Padahal Ibu RA kan bukan perancang busana. Kata yang protes. Iya, bener juga sih. Tapi baju kan bukan sekedar baju.
Kolom Eko Kuntadhi: JUMAT AGUNG
Roti tanpa ragi dan segelas anggur adalah simbol bahwa ada yang lebih berarti dari sekadar jasad. Ada yang lebih abadi dari sebujur badan. Pada jamuan terakhir sebuah takdir telah dituliskan.
Kolom Lyana Lukito: NAMO BUDDHAYA
Pernah dengar istilah Namo Buddhaya? Ngerti gak apa maksud yang sebenarnya dari kata-kata Namo Buddhaya? Namo Buddhaya berasal dari 5 suku kata dan artinya Na (Ibu), Mo (Ayah), Bud (Buddha), Dha (Dhamma), Ya (Arya Sangha). Arti keseluruhannya adalah HORMATI dan BERBAKTI terlebih dahulu kepada IBU DAN AYAHmu.
Kolom Soibah E. Sari: HARI IBU
Sebenarnya, Hari Ibu yang kita peringati setiap tahun itu, dalam pengertian saya adalah bukan ditujukan khusus buat para wanita yang berpredikat Ibu saja. Tapi untuk semua perempuan di mana saja, khususnya di Indonesia. Dalam sejarahnya, Hari Ibu yang kita peringati setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai momentum kita bersama untuk mengingat kembali pergerakan perempuan Indonesia… Continue reading Kolom Soibah E. Sari: HARI IBU
Kolom Sri Nanti: REVIEW
Saat Konggres Pemuda II para perwakilan pemuda kita sepakat memilih Bahasa Melayu sebagai Bahasa Persatuan bukan Bahasa Jawa walaupun Jawa adalah suku mayoritas. Dan kesepakatan dihapuskannya 7 Kata dalam Piagam Jakarta walaupun Islam adalah agama mayoritas. Demi apa?
Kolom W. Wisnu Aji: SUMPAH PEMUDA DAN GERAKAN PERUBAHAN
Sumpah pemuda merupakan momentum bergeraknya seluruh kekuatan pemuda untuk bergerak bersama dalam narasi perubahan yang dibingkai dalam ikrar “SUMPAH PEMUDA”. Sebuah ikrar komitmen demi kecintaan untuk negeri yang terhimpun dari rajutan perbedaan.
Kolom Eko Kuntadhi: NOBAR FILM DI BULAN SEPTEMBER
Nonton film G30S/ PKI itu sama kayak nonton film Ada Apa Dengan Cinta. Yang mau nonton, silakan. Yang males nonton, ya, sudah gak apa-apa. Kedua film itu gak dilarang. Gak juga dianjurkan. Kalau ada yang ributin nonton film G30S/PKI seolah hukumnya wajib, ini termasuk lucu Level 9.