
Kolom Wimbo W: 3 JENIS UANG MISTERIUS
Miliarder Hong Kong (Li Ka-Shing): “Di Dunia Ini ada 3 jenis uang misterius. Semakin kamu habiskan, semakin banyak kamu Dapat!” Yuk lihat, sehebat apa 3 jenis uang itu.
Miliarder Hong Kong (Li Ka-Shing): “Di Dunia Ini ada 3 jenis uang misterius. Semakin kamu habiskan, semakin banyak kamu Dapat!” Yuk lihat, sehebat apa 3 jenis uang itu.
Ada seorang pertapa tinggal di asramanya. Di seberang jalan, tepat berhadapan dengan asramanya itu, ada rumah bordil dimana tinggal seorang pelacur. Setiap hari, ketika pertapa akan melakukan meditasi, dia melihat para lelaki datang dan pergi dari rumah pelacur itu. Dia melihat pelacur itu sendiri menyambut dan mengantar tamu-tamunya. Setiap hari pertapa itu membayangkan dan merenungkan…
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah. Ia melihat ada 3 orang pria berjanggut duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Dia bertanya: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”.
Di zaman sekarang saya mengagumi sosok Gus Dur sebagai tokoh pembebasan. Pemikiran-pemikiran beliau cukup menggetarkan hati saya untuk memikirkan pembebasan itu sendiri.
Nabi Musa : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang?
Perhelatan politik pada Pilkada DKI 2016/2017 melahirkan “kemenangan semu” kelompok Prabowo Cs, dengan motor utama PKS/PAN/Gerindra. Ini bisa dilihat dengan tsrpilihnya Anis-Sandi menjadi pemimpin DKI.
Untuk kesekian kalinya mata dan otak kita mestinya “harus terculek”! Betapa tidak……???!!! Palestina….ya, Palestina. Negara muslim yang begitu menguras Otak + Pikiran + Tenaga + Emosi kita umat Islam, bukan hanya di Indonesia saja, melainkan seluruh dunia.
Saat itu malam hari, meski belum terlalu larut. Di sebuah ruang tunggu praktek dokter spesialis kandungan dan kebidanan, tidak kurang belasan pasien yang rata-rata wanita sedang menunggu giliran diperiksa.
Sesungguhnya hidup itu begitu sederhana, tetapi kita manusia yang memperumitnya dengan kepintaran dan juga kebodohan. Segala hal yang mudah untuk dijalanan kita mempersulitnya dengan pemikiran.
Guru ini dihormati oleh bukan hanya di lingkungan sekolah, namun juga di lingkungan masyarakat luar sekolah. Kepintaran dan kebijaksanaannya menghantarkan sang Guru menjadi begitu dihormati. Suatu hari, 2 muridnya (yang satu pandai dan satu lagi dikenal sebagai murid yang bodoh) menghadap sang Guru. Mereka bertengkar hebat mempertankan argumenya sampai hampir nyaris beradu fisik.