Cerpen: Kipas Angin milik I

Oleh: Fernando T.A. Sembiring (Jakarta)

 

Berdebu dan usang. Kipas yang selalu berputar sudah bertahun/tahun di sebuah rumah. Kipas yang dimiliki sebuah keluarga yang tak pernah pulang setelah pergi bersama untuk merayakan tahun baru di Singapura. Keluarga itu dikabarkan meninggal pada kejadian jatuhnya sebuah pesawat.

Seperti biasa, saat keluarga itu pergi, mereka selalu meninggalkan rumah dengan kipas angin yang selalu menyala. Dengan alasan “biar kalau pulang nanti rumah tetap adem”, kata I.

I adalah seorang anak perempuan dan satu satunya di keluarga itu. I suka sekali menghabiskan hari/harinya dalam beraktifitas di depan kipas angin itu.

Aku menemukan kipas angin yang menyala itu saat mengunjungi rumah I untuk melihat dan membereskan rumah tua itu.

 

[one_fourth]lalu jarinya putus[/one_fourth]

Kipas angin usang itu menyala semakin kencang saat siang hari dan pelan ketika malam tiba. Beberapa orang yang pernah datang untuk melihat rumah itu pernah mencoba mematikannya. Namun, tak ada satu orangpun yang bisa. Malahan ada yang mencoba lalu jarinya putus terkena hantaman baling-baling kipas itu.

Tak sedikit yang menjadi korban, tak banyak yang utuh saat pulang.

Tak banyak yang bisa dilakukan untuk mematikan kipas angin itu. Konon, kata orang pintar, I ada di depan kipas angin itu. Dan, dia yang sengaja memotong jari orang-orang yang mencoba mematikannya. Dia tampak kepanasan. Karena itu dia selalu di situ.

Setelah aku membereskan rumah tua itu, aku pulang. Saat di jalan ku lihat jariku. Dan ….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.