Kolom Asaaro Lahagu: Ciuman Dahsyat 3G PNS Nias Selatan

 

Menyaksikan PNS Nias Selatan ciuman massal, saya teringat masa kecil di sana. Dulu, semasa ABG saya tak pernah melihat orang dewasa (sekalipun isterinya) bergandengan tangan, berpelukan apalagi berciuman di depan publik. Di balik kelambu, terserah hehe. Jadi, mata ini saat kecil steril haha.

Ada budaya tabu di Nias untuk bermesraan di depan publik. Selain karena pantang secara adat, juga karena Nias memegang teguh aspek religiositas kekristenan Kitab Imamat. Dalam Kitab Imamat itu, kaum Adam yang melirik kaum Hawa dengan sinyal nafsu, sudah disebut dosa. Melirik saja sudah dosa, apalagi bersiul, dan lebih dahsyat lagi berciuman. Kedua aspek itulah yang sedikit menyelamatkan kaum muda Nias dari hamil di luar nikah atau free sex ala Barat.

Akan tetapi, itu dulu, 25 tahun yang lalu. Nias sekarang sudah berubah, bro. Walaupun ekonominya, kemiskinan, keterbelakangan dan infrastrukturnya bak bekicot cara perubahannya, namun dari segi style atau gaya dan rasa, Nias sudah mengikuti perkembangan zaman. Bahkan jika dibandingkan dengan Jakarta, Nias Selatan jauh lebih gaya.

Lihat saja cara mereka merayakan Valentine’s day 14 Februari itu. Dengan dihadiri (katanya Bupati Nias Selatan), para pegawai dibariskan dengan teratur. Lalu terjadilah ciuman dahysat yang saya sebut 3G, yaitu Gerakan mata tertutup nan nikmat, Gesekan bibir bak dipatok ular dan Geliat bagian bawah yang tegang-menegang.

Bisa dibayangkan ciuman dahyat ala 3G ini (bila ada yang terlanjur berciuman dengan teman) sangat terkesan dan dirasakan oleh pelakunya hingga berbulan-bulan ke depannya. Itu bisa jadi bahan cerita di kedai kopi saat PNS bolos atau berlama-lama di kantin. Tak tertutup kemungkinan, berkat ciuman 3G ini, terbentuklah pasangan-pasangan selingkuh 3G dengan sinyal-sinyal khusus. Mantap.

Dengan perkembangan smartphone di tangan dan didukung oleh sinyal 3G dari Telkomsel, mungkin beberapa wilayah sudah bisa mengakses sinyal 4G, maka arus perubahahan di sudut-sudut dunia juga ikut melanda Nias. Kebiasaan dari luar Nias juga dipraktekkan termasuk perayaan Valentine’s day.

Jadi, saya salut kepada para pemimpin di Nias Selatan sekarang. Jika perubahan dalam kehidupan rakyat sulit dilakukan, maka diusahakan minimal ada perubahan pada gaya. Jadi semacam terobosan pada label Nias sebagai pulau impian.

Nah, ciuman 3G itu adalah bentuk penemuan baru dan kreativitas para pemimpin dan PNS ala Nias Selatan (bisa sarana promosi hehe). Ini tidak sulit ditiru karena anak kecilpun bisa mempraktekkannya langsung dengan gaya alay dan lebay.

Untung Ahok tidak di sana. Jika dia yang menjadi pemimpin di sana, ia akan menyuruh PNS itu berciuman nonstop 24 jam dengan tembok. Biar temboknya terkelupas dan bergetar dengan sinyal 3G. Nah biarpun demikian kutunggu foto ciuman 4Gnya hehe.

Salam Towi-towi





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.