Kolom Boen Syafi’i: DINAS PENDIDIKAN APA DINAS PEMBODOHAN?

Buku karangan Felix Siauw pengasong khilafah jadi bacaan wajib anak sekolah? Mau jadi apa bangsa ini jika cerita dongeng tersebut dijejalkan ke dalam otak anak sekolahan? Mau generasi penerus jadi jagal ala ISIS setelah dewasanya? Atau jadi tukang demo serta ke mana-mana bawa bendera hitam dan Palestina?

Negeri lain sibuk mengembangkan teknologi, eh negeri ini dari jaman Firaun memakai tanaman herbal hingga cucunya pakai tissue magic, masih saja cara berfikirnya ke belakang?

Apalagi yang menyuruh mikir ke belakang ini Dinas Pendidikan. Parah. Instansi milik negara yang mempunyai kewajiban mencerdaskan bangsa Indonesia malah terlihat vekok berjamaah.

Kalau benar ingin belajar sejarah, kenapa juga harus sejarah milik bangsa lain yang dipelajari? Kenapa tidak mempelajari sejarah yang dimiliki oleh bangsa sendiri? Kan bisa mengajak berfikir anak didik tentang kecanggihan otak leluhur yang mampu menguasai ilmu metalurgi, seperti membuat gamelan lengkap dengan tinggi rendah nadanya?

Bisa juga melakukan riset penelitian kenapa bangunan candi sanggup berdiri megah, tanpa ada semen yang jadi perekatnya. Atau sejarah tentang digdayanya Kerajaan Majapahit yang membuat segan Kubilai Khan si pimpinan bengis dari Mongolia.

Kenapa harus bangsa asing yang wajib digemari serta dipelajari? Apakah bangsa asing tersebut juga sudi mempelajari sejarahnya bangsa kita? Tidak toh?

Kita bangsa besar, Brow, peradaban milik Turki apalagi Arab itu tidak ada seujung kuku dari peradaban bangsa sendiri. Kenapa sebagian rakyat di negeri ini malah memilih untuk jadi jongosnya mereka?

Tindakan dari Dinas Pendidikan ini sudah di luar batas kenormalan. Sudah tau HTI dilarang di negeri ini, eh masih saja ngeyel mengikuti tokoh-tokohnya? Ya, saya tau meskipun surat edaran itu pada akhirnya dibatalkan karena viral, tetapi jejak pro khilafah dari si pembuat surat tidak bisa dihilangkan begitu saja.

Entahlah apa sih hebatnya Al Fatih ketimbang Gajah Mada?Indonesia tidak kekurangan tokoh besar untuk dijadikan inspirasi sekaligus dipelajari sejarahnya, daripada sibuk mempelajari sejarah orang asing yang dari ukuran penisnya saja sudah beda.

Ahsudahlah..

“Menurut sejarahnya, Al Fatih dulunya pernah membuat grub band di Indonesia, lho Cak?”

Nama grub bandnya apa, Di, Paidi?

“Kris Al Fatih dan nama vokalisnya si Sammy Al Simorangkir.”

Weladalah???

Salam Jemblem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.