Kolom Telah Purba: Dispensasi dari Tuhan

Telah PurbaKisah nyata ini, terjadi di lingkungan keluarga besar saya dan nyata. Beberapa waktu yang lalu saya panggil sajalah sebagai “orangtua” saya ini, sudah menderita berbagai penyakit karena faktor usia tua yakni di atas 80 tahun. Cukup lama beliau ini berusaha melawan penyakitnya dengan menyambangi beberapa dokter di belahan bumi ini dan juga beberapa rumah sakit terkenal yang ada.

Hingga suatu hari, seorang dokter dari rumah sakit di Sidney Australia, menelpon dan mengabarkan kepada saya bahwa orangtua saya tersebut sudah meninggal dunia dan sudah dibuatkan surat keterangan meninggal dari dokter dan rumah sakit tersebut, guna keperluan administrasi ke lembaga negara berkaitan dengan hal-hal pribadi dan yang lain.

Hari itu juga, orangtua saya dibawa dari negeri tetangga itu ke salah satu kota kecil di Sumatera, dengan memakai pesawat jet pribadi yang disediakan petinggi negeri ini. Singkat cerita, sesudah diadakan upaya dan acara kecil layaknya seperti biasanya, telah purba 2maka disegerakanlah penguburan sesuai kebiasaan yang ada. Celakanya, ketika itu, saya tidak bisa berangkat ke acara pemakaman tersebut. Kalaupun berangkat, tokh juga tak akan terkejar jua.

Saya cuma bisa mengirim doa jarak jauh dan meridhokan kepergian orangtua saya itu. Maka berlangsunglah acara penguburan itu dan selesai juga, walaupun sudah malam hari ketika itu, disebabkan penantian untuk saya.

Besok harinya… Sekitar Pukul 12 siang lewat, ketika saya sedang naik sepeda motor di jalanan ibu kota, telepon saya berdering… Anehnya, walaupun saya belum lihat siapa yang menelpon, namun saya sudah tau bahwa yang nelepon saya itu adalah adik saya, anak kandung almarhum orangtua angkat saya. Yang lebih aneh lagi, saya dapat merasakan bahwa orangtua saya itu hidup kembali.

Nah, seperti inilah isi percakapan itu.

“Hallo bang, bapak kita barusan hidup kembali dan sudah digali dari kubur. Dia sekarang sedang mandi,” katanya.

Tadi siang ada warga tetangga rumah yang mendengar suara dari dalam kubur yang berteriak minta tolong. Awalnya si tetangga heran dan merasa aneh. Namun ketika warga berbondong-bondong mendekati makamnya, semakin jelas lah suara minta tolong itu. Maka seketika diputuskan lah oleh warga dan keluarga agar makam orangtua saya itu digali… Benar saja… Orangtua saya itu hidup kembali.

Sesudah beliau mandi, maka beliau menelepon saya, menceritakan perihal kematiannya dan rasa rindunya kepada kami… Ternyata doa beliau dari dalam kubur diterima Allah dan mengabulkannya.




Demikianlah yang saya sebut sebuah dispensasi atau keistimewaan dari seorang Hamba Allah, yang semasa hidupnya sebagai pejabat negara di Republik ini. Dia tidak pernah merugikan rakyat dan mengambil hak rakyat dan selalu membela kepentingan rakyatnyanya.

Saya tau, ketika orangtua saya itu dulu tugas di lembaga negara di Sumatra Utara, sering sekali orang yang punya masalah dan kasus datang ke rumah orangtua saya itu untuk minta bantuan dan memanipulasikan kebenaran. Mereka akhirnya pulang dengan tangan hampa.

Bukan sekali dua kali orang yang datang membawa uang bertumpuk tumpuk atau bahkan membawa emas pake mug atau kaleng susu ketika itu. Orangtua saya hanya selalu berkata, bahwa dia sudah diberikan gaji oleh negara dan sangat takut akan murkanya Tuhan.

Demikianlah sedikit cerita tentang orangtua yang saya kagumi itu. Kini beliau sudah kembali untuk kedua kalinya. Mohon maaf, saya tidak bisa menjelaskan jati diri orangtua saya itu. Semoga anda yang kebetulan punya kedudukan di negara ini bisa mengambil pelajaran dari cerita saya ini….

Selamat siang….




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.