Kolom Boen Syafi’i: DJONI LIEM NAMANYA — Arek Suroboyo Tak Ngaku Jawa Tulen

Beliau adalah legenda hidup, pelaku sejarah terhebat dari sedikit orang saja yang sanggup melakukannya. Namanya Djoni Liem, seorang Purnawirawan TNI dari kesatuan Angkatan Laut yang berpangkat terakhir sebagai Sersan Mayor di saat pemerintahan Presiden Soekarno.

Nama beliau begitu melegenda, terutama di kalangan intelejen negara.

Berkat kenekatannya melakukan misi sabotase ke wilayah musuh, yakni Malaysia yang di-backup total oleh pasukan Kerajaan Inggris. Tentu saja misi itu bukanlah inisiatif dari beliau sendiri, melainkan sang panglima tertinggi yakni Bung Karno lah yang memerintahkannya.

Ya, Djoni Liem bersama Sersan Usman dan juga Sersan Harun yang kebetulan sama-sama menjadi anggota pasukan elite KKO (Marinir) saat itu adalah tumpuan NKRI, untuk menghambat atau kalau perlu menghancurkan pergerakan prajurit Malaysia dan Inggris, yang ingin mencaplok sebagian besar wilayah Kalimantan dari dalam.

Namun sayang, Djoni Liem yang melakukan penyamaran dengan pergantian nama menjadi Tan Chin Guan itu terendus oleh pasukan Kerajaan Inggris, karena melakukan infiltrasi yang terlalu jauh ke wilayah musuh. Walhasil, Djoni Liem pun disiksa, diinterogasi, dan disuruh mengaku, siapa sebenarnya jati dirinya.

Dasarnya punya nasionalis yang tinggi, mencintai NKRI dengan segenap jiwa dan raga, serta sangat loyal ke Bung Karno. Djoni Liem sedikitpun tidak membuka informasi tentang siapa dirinya, maupun misi apa yang dilakukannya.

Djoni Liem tetap mengaku bahwa dia orang Tionghoa yang sedang berdagang. Meskipun siksaan bertubi-tubi hinggap di tubuhnya. Belakangan, salah satu dari tentara Inggris mengetahui bahwa Djoni Liem sejatinya adalah prajurit TNI, dilengkapi dengan bukti valid berupa foto dirinya.

Djoni Liem tidak bisa mengelak, walhasil dirinya dijatuhi hukuman mati. Namun, rupanya Tuhan masih sangat sayang pada dirinya. Djoni Liem dibebaskan setelah kedua negara yang berseteru berhasil melakukan perundingan damai.

Djoni Liem pulang ke Surabaya, dan hingga kini pun di usia 86 tahun, beliau masih ada dan menjadi legenda hidup. Namun, aksi nekad khas arek-arek Suroboyo tidak akan hilang begitu saja. Bahkan tentara Inggris pun mengaku kagum dengan keberanian yang dimilikinya.

Lone wolf, namun sanggup menghabisi tentara musuh dari dalam tanpa di duga-duga. Salam hormat kami untukmu Sang Legenda. Djoni Liem, seorang anak keturunan Tionghoa yang melupakan Tionghoanya dan rela mati demi tanah airnya Indonesia.

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.